BREAKING NEWS

Sukanto Tanoto, Orang Terkaya ke-18 di Indonesia: Kisah Sukses dari Medan hingga Dunia Internasional

×

Sukanto Tanoto, Orang Terkaya ke-18 di Indonesia: Kisah Sukses dari Medan hingga Dunia Internasional

Sebarkan artikel ini
Sukanto Tanoto. Foto: sukantotanotostories.blogspot.com

MAWARTANEWS.com, JAKARTA|

Sukanto Tanoto, seorang miliarder Indonesia, telah terlibat dalam berbagai transaksi properti mewah di berbagai negara.

Meskipun ada kabar tentang konglomerat Indonesia yang membeli tiga hunian mewah di Singapura senilai 206,7 juta dolar Singapura atau Rp2,3 triliun, Sukanto Tanoto sebenarnya telah terlibat dalam beberapa transaksi properti mewah sebelumnya.

Pada bulan Februari 2022, Sukanto Tanoto membeli Tanglin Shopping Centre di Singapura seharga US$645 juta atau setara dengan Rp9,5 triliun.

Sukanto Tanoto merupakan pengusaha Medan dan pemilik grup usaha Royal Golden Eagle (RGE), yang dulu dikenal sebagai Raja Garuda Mas (RGM) pada 1973.

Kekayaan Sukanto Tanoto diperkirakan mencapai US$3 miliar atau setara dengan Rp44,6 triliun. Dia menempati peringkat ke-18 dalam daftar orang terkaya di Indonesia pada tahun 2022.

Sukanto Tanoto memulai karir sebagai seorang pengusaha ketika dia harus mengambil alih bisnis suku cadang dan perdagangan keluarganya setelah ayahnya mengalami stroke.

Sebagai anak tertua pada saat itu berusia 17 tahun dengan enam adik laki-laki yang harus diurus, Sukanto Tanoto menyadari bahwa dia memiliki tanggung jawab besar yang harus dipikul.

Setelah mengetahui bahwa Indonesia mengalami banyak proyek pembangunan dan ekspansi pada tahun 1970-an, Sukanto Tanoto memutuskan memulai bisnis plywood di Indonesia.

Dengan tekun dan kecerdasan, ia berhasil mendiversifikasi bisnisnya dan memenangkan kontrak dalam pembangunan pipa gas untuk perusahaan minyak dan gas Indonesia, Pertamina.

BACA JUGA:  Usai Resmi jabat Pj Gubernur Jabar, Bey Triadi Muchmudin Sampaikan Hal ini

Saat ini, grup bisnis RGE yang dipimpin oleh Sukanto Tanoto terus berkembang di berbagai bidang, termasuk pulp dan kertas, minyak kelapa sawit, serat stapel viskosa, selulosa khusus, dan pengembangan energi.

Bisnis mereka tidak hanya terbatas di Indonesia, tetapi juga di Singapura, Malaysia, Filipina, Finlandia, China, Brasil, dan Kanada.

Deretan Properti Sukanto Tanoto

Dengan kekayaan yang sebesar itu, dirinya dikenal sebagai salah satu pengusaha yang memiliki ketertarikan dan kecenderungan untuk membeli dan mengembangkan proyek-proyek properti yang menguntungkan di berbagai negara.

1. Bekas Istana Raja Ludwig
Sebuah investigasi baru oleh jurnalis terkemuka di Eropa mengungkap Luksemburg, menjadi tujuan favorit bagi oligark, taipan, dan kerajaan yang ingin membeli sebagian dari real estate paling mahal di benua tersebut.

Dalam investigasi yang disebut OpenLux oleh Le Monde dan OCCRP terungkap puluhan properti senilai ratusan juta euro dibeli secara pribadi oleh salah satu investor Sukanto Tanoto,

Investigasi menemukan Tanoto membeli istana Raja Ludwig di Munchen senilai 350 juta euro atau setara Rp5,7 triliun di Munich dibeli pada 2019.

2. Bangunan Ikonik di Düsseldorf
Melansir dari OCCRP dalam proyek OpenLux, nama sang anak Anderson Tanoto yang menjadi Direktur RGE sekaligus generasi kedua dari bisnis keluarga ini dinilai memiliki gedung-gedung mewah di Jerman rancangan arsitek kondang Frank O. Gehry

BACA JUGA:  Kecamatan Medan Tuntungan Meraih Penghargaan Terbaik 1 Tingkat Propinsi Sumatera Utara

“Pada waktu yang hampir bersamaan, putra Tanoto juga membeli sebuah bangunan ikonik di Düsseldorf dengan harga kurang dari 50 juta euro atau setara dengan Rp816,8 miliar menggunakan struktur perusahaan rahasia Luksemburg yang serupa,” tulisnya.

3. Tanglin Shopping Centre
Melansir dari Business Times, Pacific Eagle Real Estate yang dikendalikan oleh Sukanto Tanoto membeli Tanglin Shopping Centre di Orchard Road, Singapura seharga 868 juta dolar singapura atau sekitar US$645 juta pada Februari 2022.

Tanglin Shopping Centre dibangun pada tahun 1970-an ini terletak di dekat dengan pusat medis ternama seperti Camden Medical Centre dan Gleneagles Hospital serta klub pribadi eksklusif seperti Tanglin Club dan American Club.

Properti ini memiliki luas tanah seluas 68.512 kaki persegi dan dapat dikembangkan menjadi pengembangan komersial dengan ketinggian maksimum 20 lantai.

4. Thamrin Plaza Medan
Melansir dari situs perusahaan, pada 1987, pembangunan Thamrin Plaza di Medan menjadi proyek properti komersial pertama Sukanto Tanoto. Pusat perbelanjaan ini dibuka pada 1989 dan masih beroperasi hingga saat ini.

Thamrin Plaza kemudian diikuti oleh pembangunan Uni Plaza, kompleks kantor delapan lantai dengan atrium pusat yang diklaim memiliki lahan yang luas.