NUSANTARA

Serunya Lomba Nasi Tumpeng di Desa Jambur Pulau: Kreativitas, Silaturahmi, dan Gizi dalam Satu Sajian

×

Serunya Lomba Nasi Tumpeng di Desa Jambur Pulau: Kreativitas, Silaturahmi, dan Gizi dalam Satu Sajian

Sebarkan artikel ini
Kepala Desa Jambur Pulau Selamat Berfoto Dengan Grup Tua Tua Keladi Juara 2 Lomba Memasak Nasi Tumpeng.

SERGAI, MAWARTANEWS.com |

Pemerintah Desa Jambur Pulau Kecamatan Perbaungan menyelenggarakan sebuah acara yang istimewa dan penuh keceriaan yaitu perlombaan memasak Nasi Tumpeng.

Acara ini diadakan di halaman Kantor Desa Jambur Pulau dan diikuti oleh para ibu-ibu kader PKK dan Posyandu Desa Jambur Pulau, Kamis (10/10/2024).

Perlombaan ini menjadi momen penting yang tidak hanya mempromosikan kreativitas dalam memasak, tetapi juga mempererat tali silaturahmi antar warga desa.

Kepala Desa Jambur Pulau, Selamat, menjelaskan bahwa tujuan dari perlombaan ini adalah untuk mendorong para ibu rumah tangga agar lebih kreatif dalam mengolah bahan makanan yang bergizi dan bermanfaat bagi keluarga.

“Melalui lomba ini, kami ingin menciptakan ruang bagi ibu-ibu kader PKK dan Posyandu untuk berinovasi, serta meningkatkan keterampilan mereka dalam memasak makanan yang tidak hanya lezat, tetapi juga bergizi,” ujar Selamat dalam sambutannya di tengah-tengah acara.

Selamat juga menambahkan bahwa perlombaan ini merupakan salah satu cara pemerintah desa untuk mempererat hubungan antar warga.

Dengan berkumpulnya para peserta dari berbagai dusun, diharapkan tercipta hubungan yang lebih erat di antara warga. “Ini adalah momen kebersamaan yang langka, dimana kita bisa bersama-sama menunjukkan keahlian dan semangat gotong royong,” imbuhnya.

BACA JUGA:  Deteksi Dini Gangguan Keamanan, Lapas kelas IIA Pematangsiantar Laksanakan Razia SATOPS PATNAL dan SATGAS KAMTIB

Suasana di lokasi perlombaan begitu meriah. Ibu-ibu peserta, yang sebagian besar merupakan ibu rumah tangga, tampak antusias menyiapkan Nasi Tumpeng terbaik mereka.

Berbagai bahan makanan tradisional seperti ayam, telur, tempe, tahu, serta aneka sayur-mayur disulap menjadi hidangan yang menggugah selera dan kaya akan nilai gizi.

Peserta juga menghias tumpeng mereka dengan kreativitas yang mengagumkan, menjadikan perlombaan ini tidak hanya sekadar memasak, tetapi juga seni menyajikan makanan.

Terdapat delapan kriteria yang dinilai oleh dewan juri dalam perlombaan ini, yaitu kreativitas, cita rasa, kecepatan, kebersihan, kesesuaian tema, penampilan, keunikan penyajian, dan komposisi gizi.

Dewan juri terdiri dari Ibu Camat Perbaungan, Ibu Sekretaris Camat, dan Rahmad, Pendamping Desa Lokal Kecamatan Perbaungan. Mereka terlihat serius dalam melakukan penilaian, mengapresiasi setiap detil dari masakan yang disajikan para peserta.

Setelah melalui proses penjurian yang ketat, akhirnya diumumkan para pemenang perlombaan.

Juara pertama diraih oleh Grup Bobona dari Dusun 4, yang menyajikan tumpeng dengan konsep kreatif, lengkap dengan berbagai lauk-pauk yang menggoda selera.

BACA JUGA:  Ribuan Masyarakat Sergai Antusias Ikuti Senam Golkar Bersatu

Grup Tua Tua Keladi dari Dusun 3 berhasil meraih juara kedua, diikuti oleh Grup Mamanya dari Dusun 1 sebagai juara ketiga. Sementara itu, Grup Emak Emak Rempong dari Dusun 2 menempati posisi keempat.

Perlombaan ini tidak hanya menjadi ajang hiburan, tetapi juga memiliki dampak positif bagi peningkatan kesejahteraan warga desa. Dengan mempromosikan makanan sehat dan bergizi, Desa Jambur Pulau berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pola makan yang baik.

Acara ini juga menjadi contoh nyata bahwa kegiatan sosial di desa dapat dilakukan dengan cara yang kreatif dan bermanfaat bagi banyak pihak.

Selain itu, Kepala Desa Selamat berharap perlombaan ini dapat menjadi agenda tahunan yang semakin berkembang dan melibatkan lebih banyak warga desa.

“Kita ingin acara seperti ini menjadi tradisi, karena selain memperkuat kebersamaan, ini juga membuka peluang bagi warga untuk belajar lebih banyak tentang gizi dan cara memasak yang sehat,” pungkasnya.

Dengan demikian, lomba memasak Nasi Tumpeng ini tidak hanya berakhir sebagai sebuah kompetisi, tetapi juga sebagai langkah nyata menuju desa yang lebih sehat, kreatif, dan harmonis.