MAWARTANEWS.com, MEDAN |
Berkunjung ke Malaysia tidak lengkap tanpa menikmati kuliner-kuliner lezat seperti teh tarik, roti canai, mie mamak, nasi kandar, nasi lemak, laksa, dan banyak lagi.
Makanan-makanan ini tidak hanya menggugah selera, tetapi juga menjadi ikon kuliner Malaysia yang terkenal di seluruh dunia. Mereka menjadi daya tarik utama bagi para wisatawan yang mengunjungi Malaysia.
Pada acara Halal bi Halal yang diadakan di Grand City Hall Medan pada Rabu (17/5/2023), Tourism Malaysia memanfaatkan kesempatan ini untuk memperkenalkan makanan-makanan khas Malaysia yang populer.
Selain menampilkan pertunjukan tari budaya oleh grup budaya Citra Budaya dari Negeri Sembilan dan grup Akar Seni Kuala Lumpur, acara ini juga menampilkan kolaborasi musik dari Universitas Pembangunan Panca Budi Medan.
Makanan yang disajikan kali ini menjadi lebih istimewa karena disiapkan oleh Chef Mukti, seorang koki Indonesia. Beberapa hidangan yang ditampilkan antara lain Popiah, Lemang, Umai Udang Sarawak, Ayam Pongteh, Mee Kari, Char Kuay Teow Penang, Mee Goreng Mamak, Nasi Kerabu, Karipap Pusing, Cokodok, dan Es Cendol Penang.
Malaysia terus menggali dan mempromosikan kuliner serta budayanya ke seluruh dunia. Hal ini merupakan elemen penting dalam industri pariwisata Malaysia yang menjadi daya tarik bagi para wisatawan.
Hingga Februari 2023, tercatat 470.812 wisatawan Indonesia telah mengunjungi Malaysia dengan berbagai tujuan, sedangkan jumlah wisatawan Malaysia yang berkunjung ke Indonesia mencapai 363.924 orang.
Konsul Jenderal Malaysia di Medan, En. Aiyub Omar, yang didampingi oleh En. Chan Hon Mun, Konsul Pelancongan, dalam sebuah wawancara santai menyatakan bahwa statistik kunjungan antara Indonesia dan Malaysia menunjukkan tren yang sangat positif. Hal ini sejalan dengan adanya 462 penerbangan langsung ke Malaysia.
Baru-baru ini, Presiden Jokowi bersama Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim dan wakil pemerintahan Thailand meluncurkan program Visit IMT-GT Year 2023-2025, yang merupakan kerja sama antara Indonesia, Malaysia, dan Thailand. Program ini resmi diumumkan dalam pertemuan KTT ASEAN ke-42 di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur.
Chan Hon Mun mengakhiri wawancara dengan meminta doa dan dukungan dari semua pihak agar pariwisata Malaysia dan Indonesia tetap kuat dan menjadi salah satu tulang punggung ekonomi serta sumber pendapatan bagi kedua negara.