MAWARTANEWS.com, BATUBARA |
Petani di Desa Sumber Tani, Kecamatan Datuk Tanah Datar, Kabupaten Batu Bara, mengalami penurunan hasil panen padi hingga 50% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Salah seorang petani yang ditemui oleh awak media, Arto, mengungkapkan bahwa biasanya dalam 10 rante (sekitar 1 hektar) lahan pertanian, mereka bisa memperoleh hasil panen 36 goni.
Namun, kali ini dari 10 rante hanya bisa menghasilkan 18 goni. “Penurunan hasil panen mencapai 50%, ” ujarnya pada Kamis (11/05/23).
Arto menjelaskan bahwa salah satu penyebab penurunan hasil panen adalah keterlambatan dalam penanaman akibat air yang tidak mencukupi di lahan persawahan.
Hal ini disebabkan oleh rusaknya pintu klep yang terdapat di Hulu Aliran Irigasi Desa Pasir-Pasir, Kecamatan Datu Tanah Datar, sehingga aliran air tidak sampai ke lahan.
Menurutnya, meskipun pintu klep sudah pernah diganti, pintu tersebut hanya bertahan selama kurang lebih satu minggu dan kemudian rusak hanyut dibawa air karena menggunakan bahan besi yang tipis dan tidak dilengkapi dengan tulang penahan.
Selain masalah air, pupuk juga menjadi masalah besar bagi para petani. Mereka diharuskan membeli pupuk yang bersubsidi serta gandengan pupuk non-subsidi seperti racun dan lain-lain. Hal ini menyebabkan biaya produksi petani semakin meningkat.
“Kami tidak tahu apakah ini adalah peraturan dari pemerintah, tapi setiap kali kami membeli pupuk bersubsidi, kami diharuskan membeli gandengan yang non-subsidi. Akibatnya, padi kami rusak dan isinya banyak yang kosong hampa karena kekurangan air dan pupuk,” ungkap Arto dengan wajah sedih.