Mawartanews.com, KARO – Pemegang Polis di Asuransi AXA Mandiri An, Alm Minpin Sitepu warga Desa Kandibata Kecamatan Kabanjahe meningga dunia sesuai surat keterangan dr. Abdul Halim Raynaldo, S.JP dia meninggal pada 13 Agustus 2021 di Rumah Sakit Umum Pusat H Adam Malik Medan dan tidak menerima santunan dari pihak Asuransi AXA Mandiri yang berkantor di jalan Veteran Kabanjahe.
Hal ini dikatakan anak kandung Alm Minpin Sitepu , Martinus Sitepu, kepada wartawan di kantor Dewan Pimpinan Cabang (DPC ) Pemuda Merga Silima Kabupaten Karo, jalan Veteran Kabanjahe pada hari Jumat (9/9).
Kata dia, saya sangat kecewa dengan perusahaan Asuransi AXA Mandiri itu bang, kenapa tidak, sesuai dengan surat yang ditinggalkan bapak, bahwa dia salah satu anggota asuransi AXA mandiri yang masih aktif dan tidak pernah telat pembayaranya ke perusahaan itu.
Setelah dia meninggal dunia, haknya tidak diberikan oleh pihak Asuransi AXA Mandiri dan terkesan buang badan dalam pembayaran santunan itu , sedangkan kewajiban kita harus dibayar kepada mereka.
Kalau seperti ini asuransi , saya minta kepada instansi terkait yang bertugas di Pemerintah Kabupaten Karo ini supaya menindak tegas agar tidak bertambah korban lagi , agar masyarakat yang lain jangan terkena imbas dari perbuatan mereka, tegasnya
“ Saya kurang mengerti tentang peraturan peraturan yang ada di asuransi itu bang, tolong kami dibantu untuk menyelesaikan permasalahan ini. Bila diperlukan untuk melapor ke Polres Tanah Karo kami siap, katanya.
Ketika dikonfirmasi , Finacial Advisor Rajuanta Tarigan di kantor Bank Mandiri jalan Veteran Kabanjahe, Jumat (9/9) mengatakan, “ Tuan Minpin Sitepu meninggal dunia karena penyakit Jantung, “ katanya. Kalau meninggal karena sakit jantung tidak menerima santunan dari asuransi AXA Mandiri, ujarnya tanpa beban.
Alm, Minpin Sitepu menurut informasi dari kantor Pusat bahwa dia meninggal dikernakan sakit jantung , hal tersebut karena kita telah mengkonfirmasi dr yang menanganinya. Di dalam surat perjanjian pun kalau meninggal dikernakan sakit jantung tidak dibayarkan asuransinya.
Ketika dipertanyakan, kalau sudah tahu sakit jantung meninggal tidak dapat santunan ngapain dikasih masuk ? Rajuanta langsung menjawab kemungkinan menjaga penyakit yang lain, katanya.