JAKARTA – Kejaksaan Republik Indonesia melalui Badan Pendidikan dan Pelatihan (Badiklat) mencatat berbagai capaian kinerja di bawah kepemimpinan Jaksa Agung ST Burhanuddin.
Kinerja tersebut mendukung program prioritas Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka selama 100 hari kepemimpinan, terhitung sejak 20 Oktober 2024 hingga 20 Januari 2025.
Dalam periode tersebut, Badiklat Kejaksaan RI berhasil menyelenggarakan 11 program kerja sama beasiswa dengan perguruan tinggi negeri, mencakup 3 program magister (S2) dan 8 program doktor (S3).
Sebanyak 169 peserta mengikuti program ini di universitas ternama, seperti Universitas Gadjah Mada, Universitas Airlangga, Universitas Brawijaya, dan Universitas Hasanuddin.
Selain itu, pelatihan teknis fungsional juga dilaksanakan melalui kolaborasi dengan lembaga donor.
Misalnya, Badiklat bekerja sama dengan United Nations High Commissioner for Human Rights (OCHCR) untuk menyusun kurikulum hak asasi manusia (HAM) serta melatih 30 jaksa melalui workshop di Jakarta.
Program lain melibatkan Wildlife Conservation Society (WCS) dalam penanggulangan ilegal tumbuhan dan satwa liar (ITSL) dan Sasana Inklusi untuk pelatihan inklusif bagi penyandang disabilitas.
Badiklat juga melaksanakan Pendidikan Pelatihan dan Pembentukan Jaksa (PPPJ) Angkatan LXXXI dengan tingkat kelulusan 99,6 persen dari 276 peserta.
Diklat kepemimpinan dan manajemen yang dilakukan sepanjang 2024 berhasil melatih 7.848 peserta dengan berbagai materi, termasuk manajemen risiko dan pelatihan dasar CPNS.
Pemenuhan indikator kinerja utama (IKU) mencapai 276 persen dari target, dengan total 29.392 peserta berhasil mendapatkan sertifikasi kompetensi, baik dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) maupun non-BNSP.
Pada 2024, pagu anggaran Badiklat sebesar Rp692,5 miliar telah terealisasi sebesar 98,88 persen hingga Desember 2024.
Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung, Dr. Harli Siregar, S.H., M.Hum., dalam keterangan tertulisnya, Kamis (23/1) menyebut pencapaian ini sebagai bentuk komitmen Kejaksaan dalam mengoptimalkan sumber daya untuk pendidikan dan pelatihan berkualitas.
Melalui konsep Kejaksaan Corporate University, Badiklat melaksanakan bimbingan teknis daring setiap pekan sejak September 2024, dengan total 8.204 peserta.
Revitalisasi enam Sentra Diklat di berbagai wilayah Indonesia, termasuk Medan, Bandung, dan Makassar, turut mendukung efektivitas pelatihan teknis dan manajemen di daerah.
Dr. Harli Siregar menegaskan, “Capaian ini merupakan hasil kerja keras seluruh jajaran Adhyaksa dan menjadi evaluasi untuk menciptakan program lebih baik di tahun 2025. Kami berharap kinerja ini dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat melalui program pendidikan, pelatihan, dan penegakan hukum.”
Keberhasilan ini menunjukkan komitmen Kejaksaan RI untuk terus mendukung program prioritas pemerintah serta menghadirkan pelayanan hukum yang berkualitas dan inklusif. (Tison)