NUSANTARA

Tawuran Pelajar Pecah di Medan Helvetia, Dua Pelajar Alami Luka-Luka

×

Tawuran Pelajar Pecah di Medan Helvetia, Dua Pelajar Alami Luka-Luka

Sebarkan artikel ini

MEDAN – Tawuran antar pelajar kembali terjadi di Medan, tepatnya di Jalan Bakti, Kelurahan Tanjung Gusta, Kecamatan Medan Helvetia, pada Jumat (27/09/2024) siang.

Tawuran melibatkan siswa dari Perguruan Rais dan Perguruan Teladan, yang berujung pada pengeroyokan dua pelajar dari Perguruan Teladan.

Peristiwa bermula ketika dua siswa Perguruan Teladan melintas di Jalan Bakti dengan maksud mengantar teman mereka pulang ke Jalan Lembaga Pemasyarakatan.

Namun, naas menimpa mereka saat berpapasan dengan sekelompok pelajar dari Perguruan Rais di dekat lokasi sekolah tersebut.

Tanpa alasan yang jelas, keduanya diteriaki oleh sekelompok pelajar Perguruan Rais, kemudian dikejar dan akhirnya terjebak di parit.

Kedua pelajar tersebut dikeroyok oleh beberapa pelajar dari Perguruan Rais, menerima pukulan bertubi-tubi.

BACA JUGA:  Dua Kelompok Geng Motor Tawuran Di KM 12, Seorang Remaja Dikabarkan Tewas

Beruntung, warga sekitar yang menyaksikan kejadian segera turun tangan untuk melerai, sehingga aksi kekerasan yang lebih parah dapat dicegah.

“Kami hanya melintas mau pulang ke Jalan Lembaga Pemasyarakatan dan sebelumnya tidak memiliki masalah dengan mereka. Namun tiba-tiba kami diteriaki dan dikejar-kejar,” ujar salah satu korban dengan sedih saat ditemui wartawan di lokasi.

“Kami gugup, tiba-tiba dipukul, lalu jatuh ke parit. Untung saja ada warga yang menolong, kalau tidak mungkin kami bisa mati,” lanjutnya.

Kedua pelajar dari Perguruan Teladan mengalami luka-luka di kepala, lengan, kaki, dan beberapa bagian tubuh lainnya. Mereka berencana melaporkan kejadian ini ke pihak kepolisian setelah berkonsultasi dengan kepala sekolah mereka.

BACA JUGA:  Kericuhan Diduga Geng Motor di Sunggal, Satu Warga Tewas Akibat Luka Senjata Tajam

Wartawan media ini yang berada di tempat kejadian segera melaporkan insiden tersebut kepada Kapolsek Medan Helvetia, Kompol Alexander Piliang, melalui pesan WhatsApp lengkap dengan foto-foto kejadian.

Namun, hingga berita ini ditulis, belum ada tanggapan dari pihak kepolisian.

Situasi baru berhasil dikendalikan setelah Kepala Lingkungan setempat bersama warga turun tangan untuk meredakan ketegangan. (Bes)