BREAKING NEWSNASIONAL

Presiden Jokowi Mengimbau Masyarakat untuk Menjauhi Perjudian

×

Presiden Jokowi Mengimbau Masyarakat untuk Menjauhi Perjudian

Sebarkan artikel ini
Presiden Joko Widodo menyampaikan pesan penting kepada masyarakat Indonesia. (Screenshot Video IG Presiden Jokowi/Mawartanews)

MAWARTANEWS.com, JAKARTA |

Pada sebuah kesempatan, Presiden Joko Widodo menyampaikan pesan penting kepada masyarakat Indonesia untuk menjauhi segala bentuk perjudian, baik yang dilakukan secara offline maupun online.

Presiden Jokowi menegaskan bahaya yang ditimbulkan oleh aktivitas perjudian yang bukan hanya merugikan secara finansial, tetapi juga dapat merusak kehidupan pribadi dan keluarga.

Presiden Jokowi menyampaikan, “Jangan judi, jangan judi, jangan berjudi, baik secara offline maupun online. Lebih baik kalau ada rezeki, ada uang, itu ditabung atau dijadikan modal usaha.”

Presiden Jokowi menyoroti berbagai dampak negatif dari perjudian, termasuk kehilangan harta benda, perceraian, tindak kejahatan, kekerasan, hingga korban jiwa.

“Sudah banyak terjadi karena judi harta benda habis, terjual, karena judi suami istri bercerai, karena judi melakukan kejahatan, melakukan kekerasan, bahkan tidak sedikit yang menimbulkan korban jiwa,” ujar Presiden Jokowi dalam Video yang diunggah diakun Instagram Pribadinya, Rabu (12/6).

BACA JUGA:  Dr. Hj Anita Jaya Hadiri Rapat Tim Pelaksana Sosialisasi P4GN Plus Sumut Bersinar

Presiden Jokowi menekankan bahwa perjudian tidak hanya mempertaruhkan uang, tetapi juga masa depan.

“Judi itu bukan hanya mempertaruhkan uang, bukan hanya sekedar game atau iseng-iseng berhadiah, tapi judi itu mempertaruhkan masa depan, baik masa depan diri sendiri, masa depan keluarga, dan masa depan anak-anak kita,” jelasnya.

Lebih lanjut, Presiden Jokowi mengungkapkan bahwa pemerintah terus berupaya memberantas perjudian online dengan serius.

Hingga saat ini, lebih dari 2,1 juta situs judi online telah ditutup, dan Satgas Judi Online sedang dalam proses pembentukan untuk mempercepat pemberantasan perjudian online.

“Sampai saat ini sudah lebih dari 2,1 juta situs judi online sudah ditutup. Dan Satgas Judi Online juga sebentar lagi akan selesai dibentuk, dan harapan kita dapat mempercepat pemberantasan judi online,” ujar Presiden.

BACA JUGA:  JNE dan KONI MoU Pengembangan Olahraga Nasional

Presiden Jokowi juga menekankan bahwa perjudian online bersifat transnasional dan melintasi batas negara dan otorisasi, sehingga diperlukan ketahanan dari masyarakat dan individu untuk menangkalnya.

“Salah satu pertahanan yang paling penting adalah pertahanan masyarakat kita sendiri, dan juga pertahanan pribadi-pribadi kita masing-masing,” tambahnya.

Presiden mengajak seluruh tokoh agama, tokoh masyarakat, dan masyarakat luas untuk saling mengingatkan, mengawasi, dan melaporkan jika ada indikasi tindakan judi online.

“Saya mengajak seluruh tokoh agama, tokoh masyarakat, masyarakat luas untuk saling mengingatkan, saling mengawasi, dan juga melaporkan jika ada indikasi tindakan judi online,” tutupnya.

Dengan imbauan ini, Presiden Jokowi berharap masyarakat Indonesia dapat terhindar dari bahaya perjudian dan bersama-sama membangun masa depan yang lebih baik. (Tison Sembiring)