MEDAN – Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kota Medan, Rahman Gafiqi SH, mengungkapkan keprihatinan atas maraknya penyelewengan BBM solar subsidi yang diduga dilakukan secara terang-terangan di kawasan Pelabuhan Perikanan Gabion Belawan.
Penyelewengan ini melibatkan mobil transportir dan truk tangki yang diduga beroperasi tanpa tindakan tegas dari pihak terkait.
Rahman menjelaskan, BBM subsidi yang seharusnya diperuntukkan bagi nelayan kecil dan tradisional malah dijual ke gudang-gudang besar dan kapal-kapal berukuran 30 GT ke atas, yang seharusnya menggunakan BBM industri.
“Kami meminta Pertamina segera menindak tegas transportir tersebut,” tegas Rahman saat beraudiensi dengan perwakilan PT Pertamina Region I Sumbagut, Kamis (7/11).
Dalam audiensi tersebut, Rahman bersama pengurus HNSI lainnya meminta PT Pertamina melakukan sidak ke lokasi-lokasi yang diduga menjadi tempat penyelewengan.
Ia juga meminta audit mendadak terhadap agen penyalur serta pengawasan ketat pada transportir melalui sistem GPS untuk mencegah manipulasi koordinat.
Lebih lanjut, HNSI mengusulkan agar Pertamina membangun SPBU khusus nelayan di kawasan pesisir pantai untuk memastikan BBM subsidi tepat sasaran.
Selain itu, mereka meminta Pertamina membersihkan internal pegawai yang terlibat dalam dugaan mafia minyak sesuai arahan Presiden.
Menanggapi laporan tersebut, perwakilan PT Pertamina, Satria, mengatakan bahwa pihaknya telah menyalurkan BBM solar subsidi ke SPBU-SPBU tertentu untuk nelayan.
Namun, Satria mengakui bahwa kontrol atas pengguna akhir di lapangan, terutama untuk kapal di atas 30 GT, sulit dilakukan.
“Kami tidak bisa memastikan apakah BBM itu digunakan nelayan kecil atau kapal besar di lapangan,” ujar Satria.
Terkait penindakan terhadap gudang-gudang ilegal di sekitar Pelabuhan Belawan, Satria mengatakan bahwa kewenangan tersebut berada di tangan aparat penegak hukum.
HNSI Kota Medan berharap tindakan tegas segera diambil untuk menghentikan penyelewengan ini agar nelayan kecil dapat merasakan manfaat BBM subsidi. (*)