MAWARTANEWS.com, MEDAN |
Khalijah Erde, seorang perempuan berusia 56 tahun, telah menghabiskan 24 tahun hidupnya melayani calon jemaah haji (Tamu Allah) lanjut usia dan disabilitas.
Dikenal dengan sapaan akrab “Bunda”, ia memandang pengabdiannya bukan sekadar pekerjaan, melainkan sebuah panggilan jiwa yang memberinya kebahagiaan mendalam.
“Saya tidak pernah merasa bosan atau kesal. Setiap tugas adalah bentuk syukur dan ikhtiar sebagai manusia,” kata Bunda sambil tersenyum saat bertugas di Asrama Haji Medan, melayani jemaah calon haji dari berbagai kabupaten di Sumatera Utara, Minggu (19/05).
Dalam kesehariannya, Bunda terlihat cekatan mengurus jemaah. Dari mendorong kursi roda hingga memastikan dokumen jemaah tersimpan dengan rapi, tak ada tugas yang terlalu berat baginya, sebagaimana dilansir mawartanews.com dari laman sumut.kemenag.go.id.
Bahkan, ia siap membersihkan muntah atau membantu jemaah yang mengalami masalah kebersihan diri dengan penuh keikhlasan.
Pengalaman menarik pernah ia alami ketika ada jemaah yang enggan meninggalkan kamar hotel menuju bandara. Dengan komunikasi yang efektif dan sabar, Bunda berhasil membujuk jemaah tersebut hingga akhirnya bersedia berangkat.
“Komunikasi yang baik adalah kunci. Mendengarkan dan mencari solusi bersama, itulah yang selalu saya lakukan,” jelas Bunda.
Bagi Bunda, momen paling berkesan adalah saat jemaah kembali dari tanah suci dan mengingat serta menyapanya. Hal ini membuktikan betapa pentingnya peran yang ia jalani, memberikan perhatian tanpa pamrih yang tak pernah dilupakan jemaah.
“Ketika melihat mereka kembali dengan selamat dan sehat, air mata kebahagiaan tak bisa ditahan. Itu adalah kebahagiaan yang tak terkira,” ujarnya dengan haru.
Bunda selalu melaksanakan tugas dengan riang dan penuh humor, menciptakan suasana harmonis baik di antara rekan kerja maupun dengan jemaah lansia. Kepribadiannya yang hangat membuat jemaah merasa nyaman dan akrab, meski baru bertemu.
Tidak hanya mengabdikan dirinya, Bunda juga memastikan anggota timnya bekerja dengan sabar dan ikhlas. Baginya, melayani jemaah lansia adalah amal yang luar biasa pahalanya.
Ia juga memuji sistem Pelayanan Satu Atap yang diterapkan pemerintah, yang menurutnya sangat membantu memudahkan pelayanan jemaah. Bunda berkomitmen untuk terus berada di garis depan pelayanan, selagi masih diberi kesempatan.
Dengan semangat yang besar, Bunda kecil yang bagaikan cabe rawit ini siap mengabdi dan melayani, menjadikan setiap harinya penuh arti dan kebahagiaan. (*/Son)