NASIONAL

BKKBN Sumut Targetkan TFR Turun Dari 2,57 Menjadi 2,4 Tahun 2023

×

BKKBN Sumut Targetkan TFR Turun Dari 2,57 Menjadi 2,4 Tahun 2023

Sebarkan artikel ini

MAWARTANEWS.com, MEDAN – Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dengan Program Bangga Kencana telah menetapkan Rencana Strategis (Renstra) 2020-2024 dengan berbagai kegiatan prioritas yang harus dikerjakan.

Demikian disampaikan Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Utara Muhammad Irzal, SE., ME didampingi Koordinator bidang KBKR, A. Sofyan Rangkuti SE MAP pada kegiatan peningkatan perluasan akses pelayanan KB di Faskes Tingkat Provinsi Sumatera Utara dan Kabupaten/Kota di Hermes Palace Hotel Jl Pemuda Kota Medan. Kamis (15/12/2022).

Kegiatan tersebut dilakukan untuk meningkatkan akses pelayanan KB melalui penguatan fasilitas kesehatan agar lebih baik dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Irzal juga menyampaikan, salah satu target sasaran strategis BKKBN untuk menurunkan angka kelahiran total atau Total Fertility Rate (TFR) tahun 2022 dari 2,57 menjadi 2,4 pada tahun 2023.

Serta menurunkan angka kebutuhan KB yang tidak terpenuhi (Unmet need) dan meningkatkan Indeks Pembangunan Keluarga serta fokus pada program penurunan stunting.

“Tahun 2022 ini target utama BKKBN Sumut supaya TFR tahun 2022 bisa turun dari 2,57 menjadi 2,4 tahun 2023. Kedua bagaimana peningkatan peserta KB baru dan bagaimana MKJP. Jadi sasaran kita untuk mewujudkan keberhasilan program KB,” jelas Irzal.

Menurut Irzal pemakaian alat konstrasepsi tersebut bertujuan untuk mencegah, menunda dan menjarangkan kehamilan.

“Ada beberapa jenis alat kontrasepsi diantaranya, IUD, implan, vasektomi (MOP), tubektomi (MOW), suntik, pil dan Kondom,” jelasnya.

Lebih lanjut Irzal mengatakan, dengan terselenggaranya kegiatan tersebut dalam rangka mencari strategi bersama dengan mitra kerja dari Ikatan Bidan Indonesia (IBI) dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pengendalian Penduduk dan KB Kabupaten/Kota di Sumut.

BACA JUGA:  Kembali Ditangkap, Residivis Penyalahguna Sabu Berhasil Ditangkap oleh Satres Narkoba Polresta Mamuju

Sehingga diharapkan bisa meningkatkan peran dan komitmen para mitra kerja dalam mensukseskan akses pelayanan KB melalui penguatan fasilitas kesehatan agar lebih baik ke depanya.
“Sehingga bisa mencapai Indikator kerja Utama (IKU),” terangnya.

Irzal berharap peserta yang mengikuti kegiatan selama 2 hari dari Kamis (15-16) Desember 2022 tersebut dapat memanfaatkan waktu yang sangat terbatas untuk saling berdiskusi dan bertukar informasi, terang Irzal.

Sebelumnya Koordinator Bidang KB KR , A Sofian Rangkuti Se MAP menyampaikan Laporan penyelenggaraan pelaksanaan pertemuan kegiatan peningkatan perluasan akses pelayanan KB di Faskes Tingkat Provinsi Sumatera Utara dan Kabupaten/Kota.

Adapun yang melatarbelakangi kita laksanakan pertemuan peningkatan perluasan akses pelayanan KB di Provinsi Sumatera Utara ini sebagai mana kita ketahui bersama dalam beberapa tahun terakhir ini kita berbicara target indikator kinerja khususnya dari peserta aktif KB utamanya peserta KB baru tiga tahun terakhir ini kita tidak dapat mencapai target yang telah ditetapkan oleh pemerintah pusat.

Dan yang sudah kita bagikan ke masing – masing kabupaten/ kota sebanyak 33 kabupaten/kota di Sumatera Utara

Bahkan sampai dengan hari ini untuk tahun 2022 , kalau kita berbicara peserta KB baru yang ditargetkan pemerintah pusat kepada Sumatera Utara baru tercapai sekitar 40 persen sampai saat ini.
Sementara kita tinggal menghitung hari yang lebih kurang barangkali 14 Hari lagi selesailah Tahun 2022.
Kami masih optimistisme, karena berdasarkan evaluasi yang kita lakukan ternyata salah satu faktor yang kita temukan di lapangan masih banyak data peserta KB baru yang dilayani tahun 2022 ini belum di entri kedalam laporan kita.

BACA JUGA:  ​Bima Arya Lantik Bobby Nasution Jadi Ketua Komwil I APEKSI​

Kami sangat berharap dengan waktu yang sedikit lagi ini bisa kita manfaatkan untuk seluruh kabupaten/kota sehingga capaian kita walaupun tidak barangkali dwlapan puluh persen dari PPNBP yang sudah ditetapkan minimal barangkali tidak lah sampai limapuluh persen Lebih harapan kita seperti itu, kata Sofian.

Inilah salah satu indikator yang membuat kami melakukan pertemuan kita pada hari ini, kata Sofian.

Dengan pertemuan ini diharapkan tahun 2923 semakin banyak fasilitas kesehatan khususnua praktek mandiri bidan yang teregistrasi di opd kabupaten/ kota.

Shingga semakin banyaknya, barangkali tidak harus delapan puluh persen atau tujuh puluh lima persen dari PMB yang ada atua lima puluh persen dari PMB yang ada kali yakin dan percaya target PPM yang ditargetkan tahun 2023 insya Allah dapat kita capai, jelas Sofian.

Namun kita tau percis diawal tahun 2022 kita sudah melihat PMB yang sudah terdaftar itu baru sekitar empat ratus, seiring berjalan nya waktu alhamdulillah sudah mencapai Seribu, ingin masih jauh dari apa yang kita harapkan oleh karena itu pada hari ini kita galang kita lakukan pertemuan ini dimana klinik- klinik pratama yang belum teregisterasi di OPDKB pada tahun 2023 ini dapat diregistrasi sesuai dengan aturan-aturan ynag ada, jelas Sofian.

(Serasi/Red)