MAWARTANEWS.com, JAKARTA |
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengumumkan bahwa wilayah Natuna memiliki potensi migas yang mengagumkan, dengan cadangan minyak bumi mencapai 135,17 juta barel dan cadangan gas sebesar 1,26 triliun kaki kubik. Sayangnya, keberadaan potensi tersebut belum banyak diketahui oleh masyarakat luas.
Direktur Jenderal Migas, Tutuka Ariadji, menyatakan bahwa salah satu alasan belum optimalnya pengembangan migas di Natuna adalah minimnya permintaan migas di wilayah tersebut.
Untuk itu, peran media dalam mensosialisasikan dan mengedukasi masyarakat tentang industri migas menjadi krusial.
Kepala Perwakilan Satuan SKK Migas wilayah Kalimantan dan Sulawesi, Syariffudin, menegaskan pentingnya peran media dalam memberikan informasi yang beragam kepada masyarakat. Hal ini akan membantu mengembangkan program industri migas dan memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat.
Dalam menghadapi tantangan ini, Wan Yulia, seorang alumni dari SMAN 1 Bunguran Timur Laut, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau, bersemangat untuk meraih cita-citanya menjadi jurnalis.
Yulia adalah salah satu penerima Beasiswa Sobat Bumi Natuna yang berjumlah 15 orang, termasuk Fikri Ramadhantara, Dhandy Satrio, M. Ikhwan Apriansyah, Dany Saputra, Wahyu Hidayat, Dery Ardika Ralofi, Rahmat, M. Adli Danica, Diva Nur Su’Ada, Kevin Agung Saputra Panjaitan, Dinda Zuliantika, Fathinah Almudzakkirah, Afrizal Wahyudi, dan Octa Salsabila Putri.
Dukungan dari Beasiswa Sobat Bumi Natuna yang diselenggarakan oleh PT Pertamina (Persero) bersama dengan Pemerintah Kabupaten Natuna, Pertamina Foundation, dan Universitas Pertamina, membawa Yulia dan para penerima beasiswa lainnya semakin dekat dengan cita-cita mereka.
Yulia berkesempatan untuk mengejar karir di bidang jurnalistik melalui kuliah di Universitas Pertamina (UPER) jurusan Hubungan Internasional.
Dalam wawancara daring, Yulia menyatakan, “Wilayah tempat saya tinggal ini kaya dengan berbagai jenis potensi energi. Namun masih banyak masyarakat Indonesia yang bahkan belum tahu tentang Natuna.”
“Jadi saya ingin menjadi jurnalis yang membawakan berita di berbagai wilayah Indonesia, sehingga saya bisa mengenalkan tentang kekayaan Natuna,” ungkap Yulia dalam wawancara daring (26/7).
Beasiswa Sobat Bumi Natuna memberikan pembebasan biaya kuliah, bantuan biaya hidup, dan fasilitas asrama UPER bagi para penerima.
Hal ini merupakan salah satu bentuk Corporate Social Responsibility (CSR) pendidikan PT Pertamina (Persero) yang berkomitmen untuk mendukung pendidikan tinggi bagi putra-putri terbaik Kabupaten Natuna dengan total dana pendanaan sebesar 3 miliar.
Bupati Kabupaten Natuna, Wan Siswandi, menyatakan, “Melalui beasiswa ini ada harapan bagi kami yaitu lahirnya putra dan putri terbaik Kabupaten Natuna untuk menjadi SDM yang unggul. Dengan kemampuan mengelola serta memanfaatkan dengan baik potensi tanah Natuna yang cukup kaya dengan energi migas ini.”
Prof. Dr. Ir. Wawan Gunawan A. Kadir, MS., Rektor Universitas Pertamina, menambahkan bahwa selain beasiswa, siswa dan siswi Natuna juga berkesempatan untuk menjadi pegawai Pertamina grup melalui program Lulusan Merah Putih.
Program ini mempersiapkan lulusan untuk memenuhi kebutuhan industri melalui pelatihan dan mentoring khusus yang melibatkan praktisi industri.
Setelah lulus, para penerima beasiswa berkesempatan untuk mengisi 45 posisi di Pertamina grup dan korporasi mitra lainnya.
Universitas Pertamina sedang membuka peluang bagi para calon mahasiswa untuk berkuliah melalui Seleksi Nilai Rapor Periode Juli, yang tengah berlangsung hingga 31 Agustus 2023. Informasi lebih lanjut dapat diakses melalui laman https://pmb.universitaspertamina.ac.id/.
(*/Son)