MEDAN | Informasi yang beredar perihal dugaan perselingkuhan yang dilakukan Nia Anggraini (20) korban penganiayaan yang dilakukan suaminya, Zul Afandi alias Ajeng (26) hingga tewas, disangkal oleh pihak keluarga korban.
Menurut keluarga korban, Nia Anggraini tidak melakukan hal tersebut. Bahkan pihak keluarga menyatakan bahwa Zul Afandi alias Ajeng sering tertangkap Nia berselingkuh.
“Kalau anak kami selingkuh itu nggak benar. Tapi kalau pelaku selingkuh sering kami dengar. Dari kawannya, dari anak kami sering kami dengar dia selingkuh,” ungkap orang tua korban, Ariyadi dan diamini isterinya Widya Astuti, Rabu (6/11/24).
Dijelaskan Ariyadi, peristiwa penganiayaan yang dialami Nia berawal saat anak kedua dari empat bersaudara itu pulang dari makan bakso dengan temannya.
Sesampainya di rumah yang terletak di Jalan Beo Raya, Zul Afandi langsung mengambil telepon genggam ibu dari dua anak itu.
“Awalnya dia diajak kawannya yang namanya Tiara makan bakso. Terus handphone nya diambil suaminya, diperiksa. Dituduh yang nggak-nggak. Udah dijelasin sama kawannya, tapi pelaku nggak percaya,” urainya di temui di rumah duka di Jalan Balam (sebelumnya dikabarkan di Kisaran), Medan Sunggal.
Dalam keadaan emosi membabi buta, Zul Afandi pun menyeret perempuan berusia 20 tahun itu ke rumah orang tuanya. Di sana, Nia dianiaya oleh Zul Afandi.
“Kakak si pelaku pun kena pukul juga disitu katanya,” lanjutnya.
Belum puas dengan penganiayaan pertama, Zul menggeret Nia ke rumah yang ditempati pasangan suami isteri itu.
Zul Afandi pun dikatakan mengunci pintu rumah dan kembali menganiaya Nia hingga tewas.
“Dikuncinya pintu dari luar. Orang lain banyak yang tau, tapi nggak berani. Di dalam rumah itu lah dia disiksa habis-habisan. Kami dapat kabar anak kami meninggal di tempat sebelum di bawa ke rumah sakit,” tuturnya.
Ariyadi juga menegaskan bahwa Nia sebelumnya telah beberapa kali dianiaya oleh suaminya.
Namun karena masih berusaha mempertahankan rumah tangganya, Nia tetap kembali ke pelukan Zul Afandi.
“Udah sering dipukuli. Dari mulai punya anak satu juga sering dipukuli. Sebulan mau dua kali dengar kabar dia dipukuli,” tegasnya.
Disinggung pekerjaan menantunya yang disebut-sebut sebagai pengedar narkoba, Ariyadi tidak menampiknya.
“Bisa jadi (pengedar). Awalnya kerja serabutan. Tapi belakangan saya dengar-dengar dia bekerja yang nggak benar,” sebutnya.
Pihak keluarga pun berharap petugas memberikan hukuman setimpal terhadap pelaku Zul Afandi alias Ajeng.
“Kalau bisa seberat-beratnya ,” pungkasnya diamini keluarga yang berada di rumah.(Adi)