DELI SERDANG – Persaingan sengit mewarnai hari pertama cabang olahraga senam aerobik pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024.
Atlet asal DKI Jakarta, Krischayani Kurniawan, tampil gemilang di nomor perorangan putri, merebut medali emas dengan skor 18,650, mengungguli atlet-atlet kuat dari berbagai provinsi.
Di tempat kedua, medali perak diraih oleh Della Rosse Ananda Purbowo dari Jawa Timur, dengan selisih tipis mencatatkan 18,450 poin. Sementara itu, Elmalia Virdania Putri dari Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) berhasil membawa pulang medali perunggu dengan skor 17,850.
Persaingan di kategori ini memperlihatkan kualitas tinggi para atlet, di mana setiap poin menjadi penentu.
Jawa Timur Kuasai Kategori Mix Pair
Sementara itu, dominasi Jawa Timur terlihat di nomor senam aerobik mix pair (berpasangan). Pasangan Della Rosse Ananda Purbowo dan Raja Dwi Permata Halim merebut medali emas dengan skor tertinggi 18,700.
Diikuti oleh pasangan asal Jambi, Fitri Khairunnisa dan Muhanmad Angger Setiawan, yang harus puas dengan medali perak setelah mencatatkan 18,180 poin. Medali perunggu diraih pasangan DIY, Cahyani Putri dan Muhammad Ikhlasul Latin Sani, dengan skor 16,900.
Raja Dwi Permata Halim, yang turut menyumbang emas untuk Jawa Timur, berbagi tips untuk rekan-rekan atlet senam lainnya. “Tetap berlatih keras, disiplin, dan jaga sikap. Hasil terbaik pasti akan datang,” ujar Raja yang juga mahasiswa Universitas Negeri Surabaya (UNESA).
Harapan Sumut di PON XXI
Sabtu (7/9), Gedung Serba Guna Dinas Pemuda dan Olahraga Sumatera Utara (Disporasu) menjadi saksi persaingan ketat di nomor perorangan putri dan pasangan campuran.
Di nomor perorangan putri, tujuh atlet dari tujuh provinsi turut bersaing, termasuk Rivinna Widya Rahma dari Sumatera Utara, yang berharap mempersembahkan medali untuk provinsinya.
Nomor mix pair juga menyajikan laga menarik dengan lima pasangan berlaga. Selain pasangan dari Jawa Timur dan Jambi yang meraih medali, Sumatera Utara diwakili oleh pasangan Linda Eka Putri Nasution dan Desmon Kristiano Manihuruk, yang masih berjuang mempersembahkan prestasi.
Dengan pertandingan yang masih berlangsung hingga 20 September, harapan akan medali masih terbuka bagi para atlet dari berbagai provinsi, termasuk Sumatera Utara, yang berpeluang mencetak sejarah di PON XXI. (Son)
