MAWARTANEWS.com, JAKARTA |
Bagi calon mahasiswa yang tertarik, dapat mengakses informasi selengkapnya melalui energi hijau terus mengalami peningkatan, salah satunya dalam lapangan pekerjaan.
Laporan International Energy Agency (2023) mendapati tahun 2022 jumlah pekerjaan pada sektor energi hijau mencapai 13,7 juta dan di proyeksi akan tumbuh menjadi 139 juta pada tahun 2030.
Meski peluang lapangan kerja sektor energi hijau terus bertumbuh, World skills UK mencatat hanya 42% pekerja yang memiliki keterampilan dan pengetahuan cukup terkait energi hijau.
Itu sebabnya, Sub-holding Pertamina New Renewable Energy (NRE) bersama dengan Pertamina Geothermal Energy mensosialisasikan peluang kerja dan pengembangan energi baru terbarukan (EBT) ke Universitas Pertamina melalui gelaran kegiatan Pertamina Goes To Campus 2024.
“Lahir dari upaya mendukung tujuan Indonesia dalam mencapai Net Zero Emission (NZE) serta memaksimalkan pengembangan potensi EBT di Indonesia, Pertamina New Renewable Energy akan terus membuka peluang pengembangan EBT Indonesia dimana nantinya akan membutuhkan banyak serapan tenaga kerja baru yang akan diisi oleh generasi muda saat ini,” ujar Irzan Noor Rizki selaku Direktur Sumber Daya Manusia dan Penunjang Bisnis, Pertamina NRE dalam keterangan tertulisnya, Rabu (17/4).
Dalam kesempatan tersebut, alumni Universitas Pertamina yang hadir juga berkesempatan mendaftar karir di Pertamina NRE. Melalui konsep ‘Energizing The Future Together’ Pertamina NRE juga menghadirkan rangkaian sesi career talk bersama Kitty Andhora yang merupakan Corporate Secretary PT Pertamina Geothermal Energy Tbk.
Pengembangan energi terbarukan tidak hanya secara teknis, nyatanya pekerjaan green jobs juga harus memenuhi tuntutan Environment, Social and Government (ESG) atau biasa juga dikenal dengan keberlanjutan.
Harus memperhatikan berbagai lini dalam pengembangan bisnis seperti kesesuaian dengan regulasi, sejalan dengan tujuan investor, ramah terhadap lingkungan hingga memiliki kebermanfaatan bagi sosial.
“Sebagai generasi emas di masa depan, diharapkan mahasiswa memiliki kapabilitas dan mindset yang berorientasi pada keberlanjutan. Untuk mendukung kebutuhan industri dalam sektor energi terbarukan tersebut,” jelas Kitty.
Sementara itu Aditya Dewobroto sebagai Vice President Strategy and Portfolio Pertamina NRE, dan Dhita Wirapradja Founder DW Etiquette yang turut hadir, menyampaikan bahwa kunci utama dalam keberhasilan membangun karir bagi masa depan yaitu bagaimana kandidat mampu menunjukkan nilai dan kemampuan diri yang fit dengan kebutuhan perusahaan.
“Pengembangan energi akan melalui banyak tantangan, sehingga dibutuhkan kemampuan berpikir kritis, problem solving, kreativitas dan inovasi yang tinggi dalam mengelola sumber daya hingga secara sains kemampuan mengelola potensi energi bersih sangat dibutuhkan,” pungkas Dewobroto.
Prof. Dr. Ir. Rudy Sayoga Gautama Benggolo, IPU., Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UPER, menyambut acara tersebut sebagai sebuah media bagi mahasiswa dalam mengetahui secara mendalam prospek green jobs.
Sinergi UPER dan Pertamina NRE memberikan dampak baik bagi masa depan energi hijau di Indonesia. Dukungan pembelajaran dari institusi pendidikan dan industri akan melatih mahasiswa dalam pengembangan skill yang dibutuhkan bagi pekerja di sektor hijau.
“Di UPER tercermin melalui peminatan prodi seperti Renewable Energy dalam Prodi Teknik Mesin, Sustainable Energy Logistic dalam Prodi Teknik Logistik, dan lainnya. Mahasiswa juga mendapatkan kesempatan membangun jaringan profesional dengan perwira Pertamina untuk persiapan karir mereka,” pungkas Prof. Rudy.
Sebagai informasi, saat ini kampus besutan PT Pertamina (Persero) tengah membuka peluang untuk berkuliah di UPER. Bagi calon mahasiswa yang tertarik, dapat mengakses informasi selengkapnya melalui https://pmb.universitaspertamina.ac.id/