MAWARTANEWS.com, KARO |
Terkait pemberitaan pembelian baju di SMA / SMK Negeri se-Kabupaten Karo ternyata sudah jadi bahan pembicaraan ditengah tengah masyarakat khususnya orang tua siswa yang sekolah anaknya di SMA N dan SMK N se-Kabupaten Karo.
Bahkan Dinas Pendidikan Propinsi Sumatra Utara khususnya Cabang Wilayah IV Kabupaten Karo pun tak tinggal diam dan langsung memanggil beberapa Kepala Sekolah di tingkat SMA / SMK Negeri se-Kabupaten Karo khususnya.
Drs Yeddi Efendi Sipayung Mpd yang merupakan Kepala Cabang Dinas Pendidikan Propinsi Sumatra Utara wilayah Kabupaten Karo Cabang IV ketika dikonfirmasi wartawan pada hari Rabu 2/8/2023 melalui Kasi SMA Zulkarnaen Barus Mpd di dampingi Kasubag Imanta Perangin Angin Spd mengatakan.
“Untuk pembelian baju seragam untuk kalangan SMA khususnya yang berwarna putih dan abu – abu itu tidak dibenarkan, bahkan dalam rapat pun kemarin, selalu kita tekankan kepada seluruh kepala sekolah di tingkat SMA Negeri sederajat supaya jangan melaksanakan bisnis di dalam sekolah khususnya dalam pembelian baju seragam.
Tapi kalau untuk pembelian baju olah raga, baju batik itu bisa dimaklumi karena disablon juga kan, contohnya baju batik, itu kan tidak ada di beli dipasar – pasar kain, jadi untuk pembelian baju tersebut itu bisa kita maklumi walaupun tidak ada peraturan yang tertulis,” ucap Zulkarnaen Barus.
Ditempat yang sama, Kepala SMA N 1 Berastagi Deni Tarigan mengatakan, untuk pembelian baju olah raga dan baju batik itu bukan kita paksakan, pembelian baju olah raga dan baju batik itu kita bicarakan baik baik sama orang tua siswa terlebih dahulu, kita pun tidak mau juga menyusahkan orang tua murid kita.
“Bahkan kemarin pun sebelum kita membeli baju seragam tersebut, kita bersama orang tua siswa membuat surat pernyataan tidak saling keberatan dalam pembelian baju itu, bahkan dibuat juga hitam putih supaya tidak ada saling menuntut,” ucap Deni Tarigan.
Sementara Kepala Ombudsman Sumut Abiyadi Siregar ketika dikonfirmasi melalui pesan Whatsappnya mengatakan, sekolah dilarang berbisnis jual seragam, ada beberapa aturan yang melarang sekolah menjual seragam kepada siswa kecuali baju olah raga dan batik, itu kan disablon dulu, kalau baju olah raga dan baju batik, itu bisa kita maklumi karena pembuatan tersebut kan harus di cetak dulu,” ucap Ombudsman Sumut Abdya Siregar.