BREAKING NEWS

Pekerja kilang Batu Bata Sidurip Menjerit, Bahan Baku Bata Sulit Didapat, Ratusan Masyarakat Terancam Pengangguran

×

Pekerja kilang Batu Bata Sidurip Menjerit, Bahan Baku Bata Sulit Didapat, Ratusan Masyarakat Terancam Pengangguran

Sebarkan artikel ini

MAWARTANEWS – Miris, kata itulah yang dapat di simpulkan oleh pengusaha batu bata di Kabupaten Deliserdang. Pasalnya bahan baku untuk produksi batu bata saat ini sulit didapat.

Saat ini ratusan masyarakat yang menggantungkan hidupnya bekerja di kilang batu bata terancam pengangguran dikarenakan stok produksi bahan baku utama berkurang.

Pantauan awak media dilapangan Minggu (9/10) siang di lapangan, terlihat pengrajin batu bata di desa Sidurip Kecamatan Beringin Kabupaten Deliserdang tidak adanya aktivitas mencetak batu bata.

Bowo (56) seorang pekerja batu bata menjelaskan saat ini pengelolaan batu bata di kilang kilang sudah tidak berjalan karena tidak adanya bahan baku seperti tanah galong dan tanah merah.

BACA JUGA:  Kapoldasu: 147 titik Jalan Rusak Segera Diperbaiki

“Bahan dasar untuk mencetak batu bata seperti tanah galong dan tanah merah saat ini sulit didapat”kata bowo.

Banyaknya galian tanah galong yang tutup dan cuaca extrem saat ini membuat pengusaha dan pekerja di kilang batu bata terancam menjadi pengangguran.

” Galian tanah galong dan cuaca ekstrem membuat kami pekerja dan pengusaha akan terancam menjadi pengangguran ” ucapnya.

Dengan situasi seperti ini harga batu bata pasti akan naik di pasaran, yang semula harga batu bata Rp. 300an saat ini sudah mencapai di harga Rp. 470/keping batu bata.

Kami para pekerja batu bata mulai dari desa bakaran batu kecamatan lubuk pakam, desa sidurib kecamatan beringin dan desa pagar merbau 1, tanjung mulia, purwodadi kecamatan bangun purba sangat menggantung
kan hidup di kilang kilang batu bata di kabupaten deliserdang.

BACA JUGA:  Sudah 5 Kali Terima WTP, Jalan di Batu Bara Masih Banyak Rusak

Saya berharap Pemerintahan Kabupaten Deli serdang begitu juga intansi – intansi terkait membuat solusi agar kami pekerja yang menggantungkan hidup di kilang kilang batu bata agar tetap dapat bekerja dan menyekolahkan anak anak kami.s

” Kami bukan mencari kaya melainkan untuk dapat bertahan hidup agar anak anak kami dapat bersekolah “.pungkas bowo.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *