MAWARTANEWS.com, SERGAI – Sekolah Dasar Negeri (SDN) No. 106233 Jambu Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) menjadi sorotan publik khususnya dari awak media Mawartanews.com, Sabtu (14/1/2023) pagi.
Kenapa tidak, Pasalnya terlihat miris murid Sekolah Dasar Negeri (SDN) No.106233 Jambu Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Serdang Bedagai belajar menggunakan meja dan kursi rusak.
Padahal, SD Negeri 106233 menerima dan mengelola anggaran dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), tapi kondisi mobiler seperti meja dan kursi banyak terlihat rusak dan keropos tetapi masih tetap digunakan para murid untuk belajar.
Pantauan Mawartanews.com, Tak hanya meja belajar yang terlihat bolong, kursi reot dan keropos, lemari diruangan kelas pun terlihat rusak ditutup dengan menggunakan ganjal pena (pulpen).
Kemudian, tampak Abes banyak yang bocor dan bolong – bolong kecil, pintu kamar mandi rusak, diduga dibiarkan lepas, tembok dinding sekolah terilhat jorok dan warnanya kusam, semen lantai dan dinding pecah-pecah.
Sementara, informasi yang diterima Mawartanews.com dana BOS yang diterima SDN 106233 mencapai lebih kurang Rp 76 Juta yang diterima secara rutin dari tahun ketahun.
Perlu diketahui, Salah satu manfaat dari dana BOS tersebut dapat digunakan untuk keperluan pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah.
Terkait kondisi sekolah dan penggunaan dana BOS, Mawartanews.com mencoba konfirmasi kepada Plt Kepala Sekolah SDN 106233, Miji Prabudi, tapi sayangnya Kepsek tidak berada dikantor.
“Kepseknya gak ada pak, kepseknya kan Plt,” ucap Rini Rahayu yang mengaku sebagai operator sekolah.
Rini Rahayu saat ditanya soal besaran dana BOS, menyebutkan bahwa sekolah mereka mendapatkan kucuran dana BOS sebesar Rp 76 Juta disetiap tahunnya.
“Gak ada kepala sekolah kayak mana pak, operator nya saya, tapi saya gak beranilah pak, kalau dana BOS totalnya 76 Juta gitu, dan guru honorer 5 orang disini,” kata Rini Rahayu.
Saat ditanya apakah wartawan media ini boleh bertanya dan mengetahui soal penggunaan dana BOS secara rinci, Rini Rahayu mengatakan penggunaan dana BOS boleh diketahui, tapi Rini Rahayu mengaku tidak mengetahui soal dana BOS, karena menurutnya, dirinya hanya sebagai operator yang tugasnya hanya mengetik.
“Gak berani loh pak, gak ada kepala sekolah kayak gini, ya boleh tau, tapi gak sama saya. Saya gak tau lah pak, saya kan operator hanya ngetik saja” kelit operator sekolah ini.