BANDUNG – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke Kabupaten dan Kota Bogor.
Dalam perjalanan, pria yang akrab disapa Kang Dedi Mulyadi (KDM) itu melihat banyak jemuran pakaian beserta segi tiga berwarna pink atau celana dalam warna pink dan lainnya yang dijemur oleh warga di sisi Jalan Raya, Kabupaten Bogor.
Ia pun bertanya ke para warga soal jemuran pakaian yang dijemur di sisi Jalan Raya, Kabupaten Bogor.
“Mana yang punya jemuran?,” tanya Dedi Mulyadi ke para warga.
“Ini jemuran punya siapa?,” ujar Dedi Mulyadi kembali bertanya ke para warga.
Tak lama kemudian, salah satu warga yang baru datang langsung menjawab pertanyaan Dedi Mulyadi.
“Jemuran punya saya pak haji,” ujar warga tersebut.
“Kamu ini gak kira-kira, ini gak kira-kira, kamu jemur celana dalam di sini, gak kira-kira ya Allah,” ucap Dedi Mulyadi.
“Ya kalau gak dijemur, bau dong pak haji,” jawab warga tersebut.
Menurut Dedi Mulyadi, menjemur pakaian apalagi celana dalam di sisi Jalan Raya jangan dilakukan karena kurang pantas. Untuk itu, Dedi meminta kepada warga agar memindahkan jemurannya ke tempat lain.
“Ya gak pantas dong (jemur pakaian) di pinggir jalan (sampai) bergelantungan begini, duh ini pemerintah, negara aduh, gak boleh di sini lah, masa ini jemuran (di sisi jalan raya) aduh gusti nu ageng (Allah Maha Besar), ayo beresin ah,” kata Dedi Mulyadi.
“Siap saya angkat (pindahkan jemurannya),” jawab warga tersebut.
“Rumahnya di mana?,” tanya Dedi Mulyadi.
“Itu sebelah sana ngontrak,” jawab warga tersebut.
“Ya gak kira-kira, jemur celana dalam di pinggir jalan, gak kira-kira banget,” kata Dedi Mulyadi.
“Kan di sana (tempat dia ngontrak) gak ada (tempat) jemuran,” jawab warga tersebut.
“Ya jangan kayak gini juga, gak kira-kira, ini pinggir jalan besar ini,” kata Dedi Mulyadi.
“Ada yang bawa pisau gak satpol? Bawa pisau gak? tanya Dedi Mulyadi ke personel Satpol-PP.
“Gunting ini nya (potong tali jemurannya biar kembali rapi),” kata Dedi Mulyadi.
Kemudian, Dedi Mulyadi bertanya kepada warga tersebut soal harga jemuran pakaian. “Berapa harga jemuran? Beli jemuran (ini uangnya saya kasih), pokoknya nanti gak boleh lagi jemur pakaian di sini,” kata Dedi Mulyadi.(Sugiyanto)