MAWARTANEWS.com, MEDAN – Akibat air tak mengalir sejak pagi hingga sore hari, sejumlah warga yang bermukim di beberapa lingkungan di Kelurahan Karang Berombak Kecamatan Medan barat, mengaku kecewa atas kinerja PDAM Tirtanadi.
Bagaimana tidak, kondisi yang tak jarang terjadi itu membuat warga kesulitan melakukan aktivitas sehari-hari seperti mandi, mencuci pakaian maupun perlengkapan dapur hingga buang air besar karena tak setetes pun air mengalir sejak Selasa (20/2/2024) pagi hari hingga sore.
Salah seorang warga yang bermukim di lingkungan XII Kelurahan Karang Berombak, Kecamatan Medan Barat, Cipta (33) mengungkapkan, karena air yang tak mengalir sejak tadi malam aktivitas di rumahnya pun terkendala.
“Bayangkan aja dari tadi malam air mati, mau mandi mau cuci piring nggak bisa. Berak pun nggak bisa kita dibuatnya, cemana mau nyiram taik,” ketusnya kesal.
Sedangkan warga lain bernama, Esterlina (43) juga mengungkapkan, akibat air PDAM tak mengalir sejak malam tadi, aktivitas berjualan di rumahnya menjadi terhambat karena harus meminta air dari tetangga yang memiliki sumur.
“Cemana lah kita jualan di rumah pun jadi payah, air nggak ngalir sementara kita perlu air. Kalau kayak gini kan terpaksa minta air sama yang punya sumur, ngangkat sana sini lagi,” keluhnya.
Sementara itu ketika dikonfirmasi wartawan, salah seorang staf Humas PDAM Tirtanadi Medan, Robi, menyampaikan bahwa kondisi yang terjadi dikarenakan perbaikan yang dilakukan di IPAM Sunggal sejak, Senin (19/2/2024) kemarin.
Dimana aktivitas yang dilakukan adalah Perbaikan Agitator Clarifier 3 dan kekeruhan air baku tinggi. Akibatnya distribusi Air melalui Jalur Q2 dan Q3 tidak stabil dan tidak normal.
“Nah, kondisi ini berdampak ke beberapa kawasan seperti di Boster Pump Sei Agul meliputi Jalan Darussalam, Jalan Ayahanda, Jalan Gatot Subroto, Jalan Putri Hijau, Jalan Purwo, Jalan Karantina, Jalan Bambu, Jalan Bilal, Jalan Cilincing, dan Jalan Yos Sudarso sekitarnya,” sebutnya.