KRIMINAL

Kecelakaan Maut di Perlintasan Kereta Api Sumber Rejo: Satu Keluarga Tewas

×

Kecelakaan Maut di Perlintasan Kereta Api Sumber Rejo: Satu Keluarga Tewas

Sebarkan artikel ini
Kondisi Toyota Rush yang ditumpangi satu keluarga besar mengalami kecelakaan dengan kereta api Sri Bilah KA U51A.

DELI SERDANG – Tragedi memilukan terjadi di perlintasan kereta api tanpa pintu pengaman di Desa Sumber Rejo, Kecamatan Pagar Merbau, Kabupaten Deli Serdang pada Minggu (21/7/2024) siang.

Sebuah mobil minibus Toyota Rush yang ditumpangi satu keluarga besar mengalami kecelakaan fatal dengan kereta api Sri Bilah KA U51A. Akibat insiden ini, enam anggota keluarga meninggal dunia dan satu orang mengalami luka-luka.

Kecelakaan terjadi sekitar pukul 12.20 WIB. Kereta api penumpang Sri Bilah KA U51A yang datang dari arah Rantau Prapat menuju Medan melintas di perlintasan tanpa pintu pengaman di Dusun Sriwahyuni A, Desa Sumber Rejo.

Pada saat yang bersamaan, sebuah mobil Toyota Rush dengan nomor polisi BK-1496-MAA yang membawa tujuh penumpang melintas dari Desa Sukamandi Hulu menuju Desa Pagarjati. Tabrakan pun tak terhindarkan.

BACA JUGA:  Ini dia Lima Orang Tersangka Kasus Tawuran Menewaskan Pelajar di Medan

Mobil tersebut terseret sejauh 30 meter hingga ke persawahan warga sekitar. Proses evakuasi korban dilakukan dengan bantuan warga setempat dan aparat kepolisian.

Kasat Lantas Polresta Deli Serdang, Kompol Budiono, yang berada di lokasi kejadian, mengonfirmasi bahwa enam orang tewas di tempat dan satu orang mengalami luka-luka.

“Korban meninggal dunia yang diidentifikasi, Ramses Manulang (52), Gabriela Manulang (28), Sarah Manulang (26), Yohanes Manulang (24), David Manulang (22) dan Niko Manulang (20),” terangnya.

Sementara itu, Herawati Manurung (51) mengalami luka-luka dan dilarikan ke RS Sari Mutiara Lubuk Pakam untuk mendapatkan perawatan medis. Korban lainnya yang meninggal dunia dibawa ke RSUD H Amri Tambunan.

Kecelakaan ini kembali menyoroti bahaya perlintasan kereta api tanpa pintu pengaman. Meskipun sudah ada tanda peringatan, masih banyak pengendara yang lalai dan tidak berhati-hati saat melintas di perlintasan seperti ini. Keselamatan di perlintasan kereta api sering kali diabaikan, baik oleh pengguna jalan maupun pengelola jalur kereta api.

BACA JUGA:  Modus Sebagai Pendata Pengunjung Di Bukit Gundaling, Tiga Orang di Sergap Polsek Simpang Empat dan Polsekta Beratagi 

Tragedi ini mengundang keprihatinan yang mendalam dari masyarakat setempat. Banyak yang menuntut agar pemerintah segera mengambil tindakan untuk meningkatkan keselamatan di perlintasan kereta api tanpa pintu pengaman. Usulan untuk memasang palang pintu otomatis dan penambahan petugas penjaga di setiap perlintasan menjadi semakin kuat.

Pemerintah daerah diharapkan dapat segera merespon dengan tindakan nyata untuk mencegah terulangnya tragedi serupa. Sosialisasi mengenai pentingnya keselamatan di perlintasan kereta api dan penegakan hukum yang lebih ketat bagi pelanggar aturan lalu lintas juga menjadi poin penting yang harus diperhatikan.