MEDAN |Pasca viralnya video dugaan rudakpaksa yang dialami SH, Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Gidion Arif Setyawan langsung menyambangi kediaman gadis 23 tahun itu.
Disana, orang nomor satu di jajaran Polrestabes Medan itu memberikan semangat terhadap SH dan keluarga atas peristiwa yang menimpa mereka.
“Kami bersama unsur kesehatan, dari Polrestabes Medan dan PPA Pemkab Deli Serdang, menjenguk korban atas informasi di media,” ucapnya dari video yang diterima Mawarta.
Gidion pun mengucapkan terimakasihnya atas informasi yang cepat. Sehingga, pihaknya pun dapat melakukan langkah-langkah yang cepat dalam menangani perkara tersebut.
“Yang paling pertama terhadap korban-korban seperti ini adalah pemulihan kondisi fisik dan psikis korban. Itu yang paling utama. Lalu kemudian kita beranjak ke proses hukumnya,” ungkapnya.
Menurutnya, untuk pemulihan fisik dan psikis SH akan dilakukan secepat mungkin.
“Untuk pemulihan fisik dan psikis hari ini kita akan melakukan uji klinis, melakukan visum terhadap yang bersangkutan,” lanjutnya.
Selain itu, SH juga akan mendapat pendampingan psikologis dari PPA Pemkab Deli Serdang yang dibantu dengan Unit PPA Polrestabes Medan.
“Berikutnya kita menjalankan proses hukum. Kami juga sudah komunikasikan dengan penasihat hukum. Kita akan yakinkan proses ini akan berjalan dengan baik,” ujarnya.
Gidion pun memohon informasi seakurat mungkin perihal peristiwa tersebut. Pasalnya, dalam perkara seperti ini, dikatakannya hal yang menjadi kendala adalah dalam pengumpulan data.
“Korban sendiri mengalami kondisi psikis yang tidak mudah untuk menyampaikan informasi-informasi secara detail. Mohon informasinya,” sambungnya.
Dikatakan Gidion, pihaknya mengetahui perihal yang dialami SH melalui sosial media. Sehingga pihaknya belum mengetahui pasti kronologi yang sebenarnya.
“Untuk pastinya kejadian kita juga belum tau karena ada kendala psikis yang dialami oleh korban sehingga ada kesulitan untuk mengungkapkan data-data yang detail dan valid,” sebutnya.
Meski begitu, Gidion berjanji akan melakukan langkah-langkah penyelidikan dan berkoordinasi dengan semua pihak yang terkait agar kasus tersebut dapat segera terungkap.
“Visumnya belum ada. Hari ini kita akan visum. Untuk pelaku, kalau peristiwa perjalanannya ada, pelakunya pasti ada. Pasti itu dalam ranah kami untuk melakukan penuntasan,” pungkasnya.(Adi)