MAWARTANEWS.com, SERGAI|
Warga mengungkapkan kekecewaan mereka terhadap kinerja Pemprov Sumut setelah jembatan Titi Besi, yang menghubungkan Deli Serdang dan Serdang Bedagai, nyaris putus total. Lantai jembatan yang baru diperbaiki pada tahun 2021 itu, kini mengalami ambrol kembali. Nyaris putusnya titi besi membatasi lintasan hanya untuk kendaraan roda dua.
Meskipun warga sekitar dengan inisiatif menggunakan lantai sementara dari batang kelapa, akses lintasan yang biasa dilalui oleh kendaraan pertanian, seperti truk Colt Diesel dan mobil pikap, kini sangat terbatas. Kepala Dusun I Desa Pulau Tagor, Tengku Ishak, menyatakan kekecewaan terhadap Pemprov Sumut yang dianggap lamban dalam menanggapi kondisi jembatan yang vital ini.
“Kami kecewa dengan sikap pemerintah Provinsi Sumut yang melakukan pembiaran, hingga terputusnya akses jalan ini hampir sebulan yang lalu,” ucap Tengku Ishak, mewakili warga, Kamis (11/1/2024).
Lebih jauh Ishak mengatakan, sebelumnya, lantai dasar beton jembatan tersebut sudah jebol, tapi masih bisa dilintasi mobil pikap atau truk Colt Diesel. Ambruknya secara total sekitar 10 hari sebelum Tahun Baru. Akibat rusaknya titi, sekarang para pemilik hasil pertanian harus melintasi jalan memutar sejauh tujuh kilometer. “Otomatis, nilai tambah dari hasil pertanian itu jadi lebih tinggi, selain nilai ekonomis tentu faktor waktu juga bertambah,” imbuhnya.
Ilham, seorang warga, menambahkan, berita tentang ambrolnya jembatan Titi Besi ini sudah viral di media sosial, namun tidak juga direspon pejabat pemerintah, dalam hal ini Pemprov Sumut. “Mungkin para pejabat masih sibuk dengan pemilu, apakah nantinya masih bertahan menjadi pejabat atau tersingkir. Jadi soal kepentingan masyarakat kecil ini tidak diperhatikannya. Beberapa kali kami ke Dinas PUPR Sergai mendapat penjelasan kalau sesuai kewenangan Pemkab Sergai, sudah sejak bulan Nopember 2023 mereka beberapa kali menyurati pihak Pemprovsu,” gerutunya.
Merespon kritik masyarakat, Johan Sinaga, Kepala Dinas PUPR Kabupaten Sergai, menegaskan, sesuai instruksi Bupati Sergai, mereka telah berusaha sementara ini untuk membantu bagaimana kenderaan kecil bisa melewati jembatan tersebut. “Kalau permanen dibantu nantinya bisa menyalahi aturan, tapi kami berharap kepada warga agar mampu menjaga jembatan ini dari truk berbobot besar, agar tidak melintas,” pungkasnya. (*)