MAWARTANEWS.com, MEDAN |
Gema Nirmala Indonesia (GNI) bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Kota Medan melatih fasilitator bank sampah di sekolah-sekolah Kecamatan Medan Belawan.
Pelatihan yang berlangsung selama dua hari di Belawan Coffee ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan guru dan siswa dalam mengelola sampah secara efektif dan bernilai ekonomi.
Amelia Arif Harahap, guru SDN 065009, dan Yudit Santia Hutahaean dari SDS Kusuma Zaitun, berbagi pengalaman mereka dalam mengelola sampah di sekolah masing-masing.
“Kami mengolah sampah menjadi eco-enzyme dan eco brick, namun kesadaran warga sekolah masih kurang,” ujar Amelia, Selasa (4/6).
Yudit menambahkan, kurangnya lokasi pengumpulan dan penjemputan sampah menjadi tantangan utama.
Elisa Purba, Senior Project Officer GNI, menjelaskan, pelatihan ini merupakan langkah awal dari program edukasi yang lebih luas.
“Kami berencana melatih 100 sekolah di tiga kecamatan, membantu mereka mendirikan bank sampah sekolah yang berfungsi penuh,” kata Elisa.
GNI juga akan bekerja sama dengan Yayasan Gugah Nurani Indonesia untuk penjemputan sampah, memastikan sampah yang terkumpul di bank sampah sekolah diangkut dengan harga pasar yang kompetitif.
Ispandi Yusuf, Ketua Kelompok Kerja Kepala Sekolah (KKKS) Kecamatan Medan Belawan, mengapresiasi inisiatif ini.
“Program ini bisa menjadi solusi alternatif dalam penanganan sampah di sekolah dan memberikan manfaat ekonomi,” ungkap Ispandi.
Ia juga menekankan pentingnya edukasi sejak dini untuk membentuk pola pikir yang peduli lingkungan di kalangan siswa.
Instruktur Berto Sitompul, praktisi ekopedagogi dan pendiri Bank Sampah Mengajar, berharap sekolah-sekolah dapat menjadi pusat pendidikan pengelolaan sampah yang efektif.
“Modul pelatihan yang didesain oleh Gema Nirmala adalah yang pertama di Indonesia, sangat tepat momentum ini menjelang World Environment Day,” jelas Berto.
Gema Nirmala Indonesia, didirikan pada Desember 2023, berkomitmen untuk mengatasi krisis sampah dan meningkatkan kualitas hidup melalui pengelolaan sampah yang berkelanjutan.
Dengan program ini, GNI berharap dapat memicu perubahan signifikan dalam pengelolaan sampah di lingkungan sekolah, menuju masa depan yang lebih bersih dan sehat di Indonesia. (*)