Dairi – Pemuda Papak Indonesia (PPI) menggelar pelantikan pengurus se-Kecamatan Siempatnempu.
Acara ini dihadiri oleh Tokoh Masyarakat Eddy Berutu, yang memberikan pengarahan penting mengenai peran pemuda dan keberagaman budaya dalam pembangunan daerah.
Eddy Berutu dalam sambutannya menekankan pentingnya keberagaman budaya sebagai kebanggaan bangsa Indonesia.
“Ketika kita merebut kemerdekaan, berbagai suku di seluruh negeri ini berperan penting. Masyarakat adat memberikan kekuatan kepada pemimpin-pemimpin kita, menjadikan suku dan adat istiadat sebagai poros kekuatan bangsa,” ujarnya.
Ia menambahkan, identitas kita yang beragam membuat banyak negara di dunia melihat betapa kuatnya kebersamaan kita, yang menjadi pemersatu bangsa Indonesia.
Eddy Berutu juga mengingatkan kepada seluruh anggota PPI untuk memberikan kontribusi nyata bagi Indonesia, terutama untuk Kabupaten Dairi.
“Kita harus terus melanjutkan pembangunan Dairi Unggul Jilid 2 dengan peran aktif pemuda dan seluruh pemerhati, demi kemajuan yang terus kita genjot,” kata Eddy.
Menyinggung tantangan masa depan, Eddy Berutu menyoroti perkembangan kecerdasan buatan yang diperkirakan akan melebihi kecerdasan manusia.
“Ini akan menjadi ujian bagi kita, untuk melihat siapa yang mampu memimpin dengan akal, budaya, pengetahuan, dan keterampilan yang bermanfaat,” katanya.
“Saya merasa sangat senang berada di sini, terlebih lagi diberi tanggung jawab sebagai pembina di organisasi PPI ini. Sebagai bagian dari Suku Pakpak, kita bisa berperan aktif dalam pengembangan budaya etnis Pakpak,” tambahnya.
Eddy Berutu juga menegaskan peran penting pemuda dalam menghadapi bonus demografi dan menjadi pemimpin masa depan.
“Saya mungkin hanya bisa memimpin satu periode lagi, dan generasi muda inilah yang akan menggantikan saya nantinya. Oleh karena itu, pemuda harus mempersiapkan diri mulai sekarang, memperkuat mental, dan bersaing dengan daerah lain,” tegasnya.
Dalam pesannya kepada PPI, Eddy Berutu menggarisbawahi pentingnya pengetahuan dan keterampilan.
“PPI harus terus memacu pengetahuan dan keterampilan. Membangun tidak bisa selesai dalam lima tahun; bahkan membangun desa saja tidak cukup dalam lima tahun, maka sudah diperpanjang menjadi delapan tahun. Pembangunan membutuhkan waktu dan proses yang berjenjang. Kita perlu membangun mindset yang tepat,” jelasnya.
Eddy Berutu juga menceritakan tantangan yang dihadapinya selama pandemi Covid-19.
“Saya bekerja dengan efektif hanya dua setengah tahun, karena dilanda Covid-19. Baru tiga bulan saya dilantik, tiba-tiba Covid-19 datang,” ujarnya.
Akibatnya, ia dan timnya tidak bisa bekerja secara efektif, mengikuti perintah Presiden, Menteri, Gubernur, Walikota/Bupati, dan kepala desa untuk menjaga kesehatan dan keselamatan umat manusia.
Kedatangan Presiden Joko Widodo ke Kabupaten Dairi, serta kunjungan Menteri dan Gubernur, menjadi momen penting bagi Eddy Berutu untuk meminta perhatian lebih kepada Kabupaten Dairi.
“APBD kabupaten Dairi sangat kecil sementara wilayahnya luas, tidak cukup untuk membangun infrastruktur seperti jalan secara keseluruhan,” katanya.
Saat menjabat bupati Dairi, Eddy Berutu terus melobi ke pusat dan provinsi agar memberikan dana kepada Kabupaten Dairi.
Hasilnya, beberapa program telah berhasil diwujudkan seperti KPT Parbuluan, Gedung Perpustakaan, Plut UMKM, Dermaga Silalahi, Jalan Hotmix, dan Pabrik Kopi Mini Barung-barung.
Dengan semangat kebersamaan dan kerja keras, Eddy Berutu yakin dapat membawa Kabupaten Dairi ke arah yang lebih baik, memperkuat identitas budaya, dan memajukan kesejahteraan masyarakatnya.
