MAWARTANEWS.com – SERGAI |
Apakah Anda pernah merasakan mata Anda berat saat mengemudi di jalan raya? Atau mungkin pernah melihat seseorang di sebelah Anda mengantuk di atas kemudi?
Ketika kita membicarakan keselamatan di jalan raya, mengemudi dalam kondisi yang optimal sangatlah penting.
Mari kita menjelajahi lebih dalam mengenai bahaya mengemudi saat mengantuk dan pentingnya keselamatan dalam perjalanan.
Kisah Dari Seorang Perwira Polisi:
Saat berbincang dengan Media Online Mawartanews.com, AKP Adi Santika, seorang perwira polisi di Polres Serdang Bedagai, menceritakan pengalamannya yang membuatnya semakin menyadari urgensi keselamatan di jalan raya.
Di tengah percakapan yang berlangsung di Taman Bhayangkari Mapolres Sergai, Sabtu (13/4/2024) dia mengungkapkan berbagai aspek bahaya mengemudi dalam keadaan mengantuk serta betapa pentingnya keselamatan dalam mobilitas sehari-hari.
Perhitungan yang Membuka Mata:
Ketika sebuah kendaraan melaju dengan kecepatan 72 km/jam, terkadang sulit untuk memahami betapa cepatnya kendaraan tersebut bergerak.
Namun, mari kita lakukan perhitungan sederhana. Dalam 1 detik, kendaraan telah melaju sejauh 20 meter. Sekarang, mari kita lihat beberapa kecepatan lainnya:
80 km/jam = 22,22 m/detik
100 km/jam = 27,778 m/detik
120 km/jam = 33,33 m/detik
144 km/jam = 40 m/detik
Ini bukan hanya angka-angka di atas kertas.
Ini adalah jarak yang ditempuh oleh kendaraan dalam hitungan detik. Bayangkan jika pengemudi mengantuk dan kehilangan kendali atas kendaraan mereka.
Bahaya mengemudi dalam kondisi mengantuk tidak hanya mengancam nyawa pengemudi, tetapi juga nyawa orang lain yang ada di jalan.
Tanda-Tanda Bahaya:
Pentingnya mengenali tanda-tanda kelelahan saat mengemudi tidak bisa diabaikan. Mata yang berat, kepala yang sering tertunduk, dan sulit berkonsentrasi adalah sinyal bahwa Anda mungkin tidak dalam kondisi terbaik untuk mengemudi.
“Jika anda merasa mengantuk, berhentilah sejenak di tepi jalan atau rest area untuk beristirahat sebentar,” ujarnya AKP Adi Santika kepada para pemudik dalam rangka hari raya idul Fitri 1445 Hijriah.
Selain memahami tanda-tanda kelelahan pribadi, kita juga memiliki tanggung jawab untuk merawat keselamatan penumpang dan pengguna jalan lainnya.
“Jika anda menemukan seseorang dalam mobil anda mulai mengantuk, janganlah ragu untuk bertindak. Bersikaplah sebagai penumpang yang bertanggung jawab dengan menawarkan untuk mengambil alih kemudi atau memberikan dorongan untuk beristirahat sejenak,” imbaunya.
Menurutnya, Keselamatan di jalan raya adalah tanggung jawab bersama. Dengan memperhatikan satu sama lain, kita dapat mencegah banyak kecelakaan yang tidak perlu terjadi.
“Ingatlah, bila ngantuk, jangan nyupir. Bila nyupir, jangan ngantuk. Keselamatan adalah prioritas utama, dan tidak ada yang lebih berharga daripada keselamatan kita sendiri dan orang lain di sekitar kita. Mari kita jaga satu sama lain, mulai dari langkah kecil di jalan raya,” pungkasnya.