Semarang – BMT Fastabiq Khoiro Ummah, Pati, Jawa Tengah, kembali menegaskan komitmennya untuk memberikan solusi nyata bagi masyarakat melalui Rapat Kerja (Raker) Kolaborasi yang berlangsung pada Kamis-Jumat, 5-6 Desember 2024, di Hotel Tentrem Semarang.
Acara ini dihadiri jajaran pengurus, manajemen, dan 26 kepala kantor cabang yang tersebar di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jawa Barat.
Ketua BMT Fastabiq, Muhammad Ridwan, menekankan pentingnya harmoni dan kolaborasi dalam menjalankan dakwah ekonomi syariah yang inklusif.
“Dakwah adalah amanah yang harus dijalankan bersama. Raker Kolaborasi ini memastikan estafet dakwah berjalan dengan harmoni sehingga manfaatnya dirasakan luas oleh masyarakat,” ungkap Ridwan dalam sambutannya.
Harmoni dan Kolaborasi untuk Solusi Ekonomi
Raker bertema “Menguatkan Harmoni dan Kolaborasi Dakwah Fastabiq untuk Memberikan Solusi Bagi Masyarakat” ini bertujuan memperkuat strategi pengembangan layanan BMT Fastabiq agar tetap relevan dan inovatif.
Direktur Utama BMT Fastabiq, Agus Jamaluddin, menyoroti tantangan ekonomi syariah ke depan, seperti digitalisasi dan daya saing, yang membutuhkan langkah strategis.
“Kami percaya melalui inovasi dan kolaborasi, BMT Fastabiq dapat terus menjadi solusi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat,” katanya.
Potensi Dakwah di Industri Kesehatan dan Ekonomi Syariah
Forum ini menghadirkan tokoh inspiratif, termasuk Dr. Muzairi, yang memaparkan peluang dakwah melalui industri kesehatan. Ia menekankan peran strategis BMT Fastabiq dalam mendukung layanan kesehatan berbasis syariah.
“Tren gaya hidup sehat membuka peluang besar untuk pembiayaan usaha seperti klinik kesehatan, produk herbal, dan layanan holistik berbasis syariah. Sinergi ini mendorong masyarakat menjadi sehat secara fisik dan spiritual,” jelas Dr. Muzairi.
Sementara itu, Irsyad Muchtar, tokoh koperasi, membahas kebijakan pemerintah yang mendukung digitalisasi dan inovasi koperasi syariah.
Ia menilai, koperasi berbasis syariah memiliki potensi besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat.
“Digitalisasi menjadi kunci untuk menjangkau lebih banyak anggota, sementara diversifikasi produk dan penguatan literasi keuangan berbasis syariah akan membuat koperasi lebih relevan dan progresif,” paparnya.
Komitmen Memberdayakan Masyarakat
Sejak berdiri pada 1988, BMT Fastabiq konsisten mendorong pemberdayaan ekonomi melalui pembiayaan produktif, layanan syariah, dan pemberdayaan usaha mikro.
Dengan 26 cabang yang tersebar di berbagai wilayah, BMT Fastabiq terus menjadi mitra strategis masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial.
Muhammad Ridwan optimistis bahwa melalui semangat harmoni dan kolaborasi, BMT Fastabiq dapat menjadi inspirasi dan solusi nyata bagi masyarakat, sekaligus membawa dakwah ekonomi ke arah yang lebih inklusif dan progresif. (*)