TANAH KARO – Bentrokan antara warga Desa Naman dan Desa Suka Tepu yang terjadi pada Jumat (15/2) malam sekitar pukul 23.30 WIB akhirnya berhasil didamaikan oleh Polsek Simpang Empat.
Kericuhan yang dipicu oleh kesalahpahaman antarwarga ini mengakibatkan kerusakan materi dan luka-luka ringan pada beberapa warga.
Bentrokan bermula ketika seorang warga Desa Naman melakukan aksi “geber-geber” sepeda motor di wilayah Desa Suka Tepu.
Karena larut malam, aksi tersebut ditegur oleh warga Suka Tepu. Namun, teguran ini justru memicu adu mulut antara kedua belah pihak. Warga Naman yang tidak terima kemudian pergi dari lokasi.
Sesampainya di simpang Desa Suka Tepu, warga Naman melihat sekelompok pemuda Suka Tepu sedang berkumpul di depan kedai D’tingkat milik warga setempat.
Adu mulut kembali terjadi, disertai teriakan dan makian, yang berujung pada pengejaran warga Suka Tepu ke Desa Naman.
Bentrokan fisik pun tak terhindarkan di jembatan Desa Naman. Warga Naman yang telah mengumpulkan massa kemudian melakukan serangan balik ke Desa Suka Tepu.
Akibatnya, beberapa warga mengalami luka-luka ringan, sementara kerugian materi ditaksir mencapai jutaan rupiah, termasuk dua mobil, dua sepeda motor, dan satu unit kedai yang rusak.
Mendapat laporan dari masyarakat, Kapolsek Simpang Empat AKP D. Panjaitan beserta jajarannya segera bergerak ke lokasi untuk mengamankan situasi.
Setelah upaya mediasi, kedua pihak akhirnya berdamai pada Senin (17/2) di aula Pure-Pure Sage Mapolsek Simpang Empat.
Dalam kesempatan tersebut, Kapolsek Simpang Empat mengimbau masyarakat agar tidak terprovokasi oleh emosi, terutama dalam kondisi yang tidak stabil seperti pengaruh minuman keras.
“Saya mengharapkan seluruh masyarakat dapat menjaga kerukunan dan ketertiban. Jika terjadi perselisihan, segera hubungi pihak kepolisian agar kami dapat turun tangan dan membantu menyelesaikan masalah,” ujar AKP D. Panjaitan.
Peristiwa ini menjadi pengingat pentingnya komunikasi yang baik dan peran aktif pihak berwajib dalam mencegah eskalasi konflik. Dengan upaya mediasi yang dilakukan, diharapkan kerukunan antarwarga dapat terus terjaga. (Wahyu)