MAWARTANEWS.com, MEDAN – Aksi pengeroyokan kepada Davian Laia (28) hingga tewas ditenggarai masalah parkir. Sebelum aksi pengeroyokan terjadi, cekcok antara Davian dan pihak rumah makan ACC sudah terjadi sejak, Selasa (1/10/24) siang.
Dijelaskan rekan korban, Manuel (32) sebelumnya korban yang mendapat mandat untuk bertugas menjaga parkir di depan rumah makan ACC telah menjalankan tugasnya di lokasi.
Pemilik rumah makan yang belum diketahui identitasnya diduga tidak terima dengan kehadiran petugas parkir.
“Jadi siang udah sempat ribut mulut disitu. Kita juga udah sosialisasi, kita ada mandat. Kita tunjukkan surat-surat kita. Kita jaga di badan jalan tanpa ada paksaan juga. Kita juga sekalian jualan barcode,” ungkap Manuel, Rabu (2/10/24).
Keributan itu berlanjut hingga malam hari. Korban dikatakan menelepon Manuel untuk menerangkan perihal mandat parkir yang dikatakan resmi dari Dishub.
“Pemilik rumah makan bilang kita pungli. Padahal kita sudah jelaskan resmi dan menunjukkan administrasi kayak surat mandat dari Dishub, bet nama sama rompi,” lanjutnya.
Lanjut Manuel, dirinya dan seorang teman lainnya Martinus Zebua kembali mendatangi rumah makan tersebut untuk melakukan musyawarah kembali.
Tujuannya, agar pihak rumah makan memberikan izin kepada Davian untuk menjaga parkir di sana. Lagi-lagi pihak rumah makan enggan dan keributan kembali terjadi.
Melihat situasi semakin tidak kondusif, Manuel pun mengajak Martinus dan Davian untuk pulang.
“Udah kuajak pulang. Karena udah rame, tapi si Davian ini nggak mau pulang. Tinggal lah dia disitu,” beber Manuel lagi.
Sebelum meninggalkan lokasi, Manuel mengatakan bahwa seorang perempuan diduga isteri pemilik rumah makan menelepon rekan-rekannya.
Tak berselang lama, seorang pria pun dikatakan tiba dengan menggunakan mobil berwarna hitam.
Lelaki yang belum diketahui identitasnya itu membawa sebuah alat yang disarungi kain hitam dan langsung memaki-maki Davian di lokasi.
“Laki-laki itu datang langsung emosi. Terus yang perempuan itu nelponin terus sampai rame di lokasi,” sambungnya.
Saat Davian seorang diri, diduga para pelaku menghabisi nyawa Davian. Davian pun dikatakan mendapat empat luka tikaman. Tiga di bagian punggung dan satu di bagian perut.
“Tiba-tiba datang lah tukang becak bawa kawan kami itu ke sini. Udah jadi mayat dibawa kesini. Niat tukang becak itu mungkin mau bawa ke rumah sakit. Tapi ngapain lagi ke rumah sakit karena udah meninggal,” timpal Anwar Zebua, rekan korban lainnya saat ditemui di Jalan Melati Raya, Sempakata, Medan Selayang.
Hingga kini, jenazah korban masih berada di rumah sakit bhayangkara Medan.
“Masih di bhayangkara, kita masih nunggu keluarganya dari Tanah Karo,” pungkas Anwar.
Terpisah, Kapolsek Sunggal Kompol Bambang Gunanti Hutabarat membenarkan pihaknya telah mengamankan 3 orang perihal itu.
Namun mantan Kanit Reskrim Polsek Percut Sei Tuan itu belum bisa memastikan bahwa ketiganya merupakan tersangka.
“Belum bisa kita tetapkan tersangka ya. Karena masih kita duga. Kita masih dalami,” ucapnya. (Adi)