MAWARTANEWS.com, JAKARTA |
Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Merah Putih dari Kabupaten Tapanuli Selatan melakukan aksi demonstrasi damai di depan Gedung Kejaksaan Agung Republik Indonesia.
Mereka menuntut Kepala Kejaksaan Agung RI untuk memeriksa dan mencopot Kepala Kejaksaan Negeri Tapanuli Selatan, Siti Holija Harahap SH, MH, terkait dugaan kasus korupsi dana hibah 2019-2021 KONI Kabupaten Tapanuli Selatan.
Massa aksi mengkritik Kajari Tapanuli Selatan yang dinilai tidak berani menahan tersangka. Mereka juga menduga bahwa Kajari Tapanuli Selatan menutup mata terhadap tersangka, dan bertanya mengapa hingga saat ini tersangka tersebut masih bebas tanpa penahanan.
“Kenapa sampai saat ini mereka belum ditahan?,” ujar koordinator aksi, Safriadi Nasution
Mereka juga mencurigai bahwa sejak Siti Holija Harahap menjabat sebagai Kajari Tapanuli Selatan, tidak ada kasus korupsi yang ditangani. Sementara itu, banyak kasus dan laporan dari masyarakat yang membuat kepercayaan masyarakat semakin berkurang.
Salah satu contoh kasus yang mereka soroti adalah pengadaan CCTV seharga Rp12.000.000 per unit dan pengadaan lemari seharga Rp3.500.000 per unit yang tidak diterapkan di seluruh desa di Kabupaten Tapanuli Selatan.
Setiap desa seharusnya mendapatkan 1 unit, dengan total 212 desa di Kabupaten Tapanuli Selatan.
Nilai dan harga pengadaan CCTV dan lemari tersebut dianggap tidak masuk akal dan tidak wajar. Selain itu, kegiatan proyek pengadaan ini diduga didukung oleh Kajari Tapanuli Selatan dan beberapa oknum dinas PMD yang terlibat.
Masa aksi menuntut Kejaksaan Agung untuk mencopot dan memeriksa Kajari Tapanuli Selatan yang diduga terlibat dalam proyek dana desa serta diduga melindungi koruptor. (Zal)