BREAKING NEWS

Kinerja APBN Sumatera Utara Hingga Oktober 2024: Pencapaian Positif di Tengah Tantangan

×

Kinerja APBN Sumatera Utara Hingga Oktober 2024: Pencapaian Positif di Tengah Tantangan

Sebarkan artikel ini

MEDAN – Kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) di Sumatera Utara hingga akhir Oktober 2024 menunjukkan hasil yang signifikan meski menghadapi berbagai tantangan.

Hal ini diungkapkan oleh Kepala Perwakilan Kementerian Keuangan Provinsi Sumatera Utara, Arridel Mindra, dalam konferensi pers bersama jajaran Kepala Kanwil DJP, DJPb, DJBC, dan DJKN Sumatera Utara, Kamis (21/11) di Aula Sri Deli Gedung Keuangan Negara Medan Jl. P. Diponegoro No. 30 A Medan.

Pendapatan Negara Tembus Rp31,84 Triliun

Hingga Oktober 2024, pendapatan negara di Sumut mencapai Rp31,84 triliun atau 70,61% dari target pagu sebesar Rp45,09 triliun.

Sebagian besar pendapatan berasal dari sektor perpajakan, yang mencatat realisasi Rp29,31 triliun atau 68,15% dari target.

Pajak Dalam Negeri menjadi penyumbang utama dengan Rp27,98 triliun (69,54%), didukung Pajak Penghasilan sebesar Rp14,25 triliun (68,17%) dan Pajak Pertambahan Nilai Rp12,17 triliun (81,31%).

Menariknya, Pajak Bumi dan Bangunan mencatat capaian luar biasa sebesar Rp764,07 miliar, melampaui target dengan realisasi 101,22%.

Namun, kinerja Pajak Perdagangan Internasional, seperti Bea Keluar yang hanya mencapai Rp325,47 miliar (27,38%), masih menghadapi tantangan signifikan.

BACA JUGA:  Wajib Pajak CV AAE Tidak Melunasi, Kanwil DJP Sumut Ambil Tindakan Penyitaan

PNBP Lampaui Target

Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) menunjukkan kinerja yang sangat baik, dengan realisasi Rp2,53 triliun atau 121,56% dari target.

Pendapatan dari Badan Layanan Umum (BLU) sebesar Rp1,26 triliun (93,81%) dan PNBP lainnya Rp1,27 triliun (172,52%) menjadi sinyal pengelolaan yang efisien dan inovatif.

“Kinerja PNBP menjadi bukti bahwa optimalisasi sumber daya negara dapat mendukung stabilitas anggaran secara berkelanjutan,” ungkap Arridel.

Belanja Negara Dorong Pertumbuhan

Di sisi pengeluaran, belanja negara hingga Oktober 2024 mencapai Rp56,61 triliun atau 78,62% dari pagu Rp72,01 triliun.

Belanja Pemerintah Pusat mencatat realisasi Rp18,81 triliun (68,36%), dengan porsi terbesar dialokasikan untuk Belanja Pegawai sebesar Rp8,31 triliun (84,79%).

Bantuan Sosial juga menunjukkan capaian tinggi dengan realisasi Rp59,15 miliar (88,79%), mencerminkan keberpihakan pemerintah terhadap kelompok rentan.

Sementara itu, Belanja Modal sebesar Rp2,67 triliun (51,16%) terus mendukung pembangunan infrastruktur.

Transfer ke Daerah, Fokus Pemberdayaan Desa

Realisasi Transfer ke Daerah mencapai Rp37,80 triliun atau 84,96% dari pagu Rp44,49 triliun.

Dana Desa menonjol dengan realisasi Rp4,38 triliun (92,70%), mendukung pemberdayaan masyarakat desa melalui berbagai program pembangunan.

BACA JUGA:  Hendri Duin Tampung Aspirasi Masyarakat Medan Tuntungan Pada Reses Tahun III Tahun 2022

“Alokasi Dana Desa mencerminkan komitmen pemerintah dalam mendorong pembangunan berkeadilan dan berkelanjutan,” ujar Arridel.

KUR dan UMi Dukung Pelaku Usaha

Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Ultra Mikro (UMi) di Sumut juga menunjukkan kinerja positif. Hingga Oktober 2024, penyaluran KUR mencapai 95,39% dari plafon, dengan sektor pertanian sebagai penerima terbesar (44,59%).

Penyaluran UMi tumbuh 48,39% dibanding tahun sebelumnya, dengan realisasi Rp646,16 miliar, didominasi oleh sektor perdagangan besar dan eceran.

Lima daerah penerima terbesar UMi adalah Kabupaten Deli Serdang, Kota Medan, Kabupaten Langkat, Kota Binjai, dan Kabupaten Toba.

Komitmen Pemerintah di Tengah Tantangan

Secara keseluruhan, kinerja APBN Sumatera Utara hingga Oktober 2024 mencerminkan keberhasilan pengelolaan anggaran yang efektif, meskipun ada tantangan di beberapa sektor.

Kombinasi kebijakan fiskal yang inovatif dan distribusi anggaran yang merata menjadi penopang utama keberlanjutan pembangunan.

“Pemerintah terus berkomitmen untuk mengoptimalkan penerimaan dan memastikan pengeluaran anggaran tepat sasaran demi mendukung pertumbuhan ekonomi nasional,” tutup Arridel.

Dengan sisa waktu dua bulan hingga akhir tahun, optimisme terus digaungkan untuk mencapai target yang telah ditetapkan. (Tison)