MAWARTANEWS.com, SERGAI |
Di pedalaman kabupaten Serdang Bedagai, sebuah desa kecil bernama Sennah tersembunyi di antara hamparan sawah yang hijau dan kebun sawit.
Namun, kecantikan alamnya terasa kontras dengan keadaan Kantor Desa Sennah yang kian terlupakan. Bangunan yang seharusnya menjadi pusat pelayanan masyarakat tampak terbengkalai, memancarkan kesan kelam dan terlupakan.
Pada suatu hari, Arifin, salah seorang warga kabupaten Serdang Bedagai, melintas di depan Kantor Desa Sennah. Keterkejutannya tak terbendung saat melihat kondisi kumuh bangunan itu. Dengan nada kecewa, ia mengungkapkan perasaannya kepada Mawartanews.com.
“Tampak kusam sekali bagian depan kantor desa Sennah, kayak bukan kantor pemerintahan aja.” kata Arifin, Rabu (1/5/2024).
Ketakutan akan sesuatu yang lebih gelap muncul ketika warga mulai merenungkan lebih dalam tentang kondisi tersebut. Apakah ini hanya masalah pemeliharaan yang diabaikan, ataukah ada sesuatu yang lebih dalam terjadi di balik tembok bangunan yang retak dan terbengkalai?
Rumor mulai beredar di kalangan warga. Beberapa menduga bahwa ketidakpedulian terhadap Kantor Desa Sennah merupakan bukti dari korupsi yang meluas di tingkat pemerintahan desa. Mereka menunjuk langsung pada Kepala Desa sebagai tersangka utama.
Namun, tidak semua warga sepakat dengan tuduhan tersebut. Ada yang percaya bahwa ada faktor lain yang menyebabkan kebobrokan ini. Salah satunya adalah kurangnya alokasi dana untuk pemeliharaan dan perbaikan infrastruktur desa.
Misteri Kantor Desa Sennah semakin membingungkan. Apakah ini hanya masalah kecerobohan atau benar-benar merupakan indikasi dari praktik korupsi yang merajalela? Ataukah ada alasan lain yang belum terungkap di balik kebobrokan tersebut?
Sementara itu, Kepala Desa Sennah Miswanto saat dikonfirmasi kru media ini melalui chat WhatsApp masih bungkam atas tuduhan yang dialamatkan kepadanya.
Tangis desa kecil itu pun tenggelam dalam hening yang semakin dalam, menunggu jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang terus menggelayut di udara.