Bogor – Tuwu Nukhada, merek tenun songket mewah yang berakar pada warisan budaya Nias, semakin mengukuhkan eksistensinya di dunia fesyen.
Didirikan pada 2024, brand ini mengusung filosofi “Mengangkat Budaya Nias dari Kain”, mencerminkan misi utamanya dalam melestarikan sejarah dan seni tenun tradisional Nias.
Dibalik Kain Ada Budaya, Dibalik Budaya Ada Cerita
Bagi sang pendiri, Ramininalai Dakhi, songket bukan sekadar kain, melainkan seni yang mengandung cerita dan filosofi mendalam.
Bersama kedua putrinya, Natascha (14) dan Clairine (11), ia menggali keunikan adat Nias untuk dituangkan ke dalam desain Songket Nias Tuwu Nukhada.
“Kami ingin budaya Nias semakin dikenal dan nilai-nilai luhur yang ada di dalamnya dapat diperkenalkan kepada masyarakat luas, baik di Indonesia maupun dunia,” ungkap Ramininalai.
Mereka memulai riset mendalam, mengumpulkan artefak budaya, hingga melewati berbagai tahapan trial & error dalam menciptakan desain songket yang berkualitas.
Produksi dilakukan secara manual menggunakan alat tenun tradisional dengan benang pilihan, seperti Benang Tarutung, Benang Seratus, Benang Kristal, hingga Benang Bemberg asal Jepang.
Makna dan Keindahan Motif Songket Nias
Setiap motif pada Songket Nias Tuwu Nukhada memiliki filosofi tersendiri, di antaranya:
– Ni’Okindrö: Motif berlian yang melambangkan emas dan kesejahteraan.
– Ni’Ohayulo: Motif segitiga menyerupai tombak, melambangkan kepahlawanan suku Nias.
– Gelombang: Terinspirasi dari mahkota emas wanita (Bala Hogo), melambangkan kehidupan yang terus mengalir.
– Ni’Ondrofi: Motif berbentuk bintang dari ukiran batu, melambangkan kekayaan dan karakter baik.
Dari Times Square New York hingga Kementerian Pendidikan
Tuwu Nukhada telah menembus berbagai ajang internasional, mulai dari tampil di Times Square, New York, hingga dipresentasikan di berbagai forum bergengsi seperti World Scholar’s Cup di Yale, AS, dan Bangkok, Thailand.
Bahkan, mereka diundang oleh Putra Sampoerna Foundation untuk memamerkan karya mereka di Kementerian Pendidikan.
Tampil di INACRAFT 2025: Undangan untuk Pencinta Seni
Setelah serangkaian pencapaian internasional, Tuwu Nukhada siap tampil di INACRAFT 2025, pameran kerajinan terbesar di Indonesia.
📅 Tanggal: 5 – 9 Februari 2025
📍 Lokasi: Booth No.59, Hall Cendrawasih, Jakarta Convention Center (JCC)
⏰ Waktu: 10.00 – 22.00 WIB
“Kami mengundang seluruh pencinta seni dan budaya untuk datang dan menikmati keindahan Songket Nias Tuwu Nukhada yang penuh filosofi dan makna,” ujar Ramininalai.
Jangan lewatkan kesempatan ini! Ayo kunjungi booth Tuwu Nukhada dan rasakan keindahan warisan budaya Nias dalam setiap helai benangnya. (Mawartanews/*)