MEDAN – Polisi menutup SPBU Nagalan di Jalan Flamboyan Raya, Tanjung Selamat, Medan Tuntungan, setelah mengungkap praktik pengoplosan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi yang melibatkan tiga karyawan SPBU tersebut.
Ketiga pelaku yang ditangkap adalah:
Muhammad Agustian Lubis (35), manager yang bertugas memesan BBM, Untung (58), sopir truk tangki, Yudhi Timsah Pratama (38), kernet truk tangki.
Mereka diduga menyalahgunakan BBM jenis Pertalite dengan mencampurnya dengan bahan lain yang tidak sesuai spesifikasi.
Wakapolrestabes Medan, AKBP Taryono Raharja, mengungkap bahwa praktik ilegal ini telah berlangsung selama lebih dari setahun.
Para pelaku memanfaatkan truk tangki bernomor polisi BK 8049 WO bertuliskan PT Elnusa Petrofin, yang sebelumnya bekerja sama dengan Pertamina.
“Mereka menggunakan truk eks Pertamina untuk mengelabui masyarakat, seolah-olah BBM yang dijual adalah subsidi resmi. Padahal, di dalam tangki timbun SPBU ini, BBM Pertalite dicampur dengan bahan lain yang diduga mentah atau tidak sesuai standar,” jelas AKBP Taryono, Jumat (7/3/2025).
Penangkapan ketiga pelaku dilakukan setelah polisi melakukan pengintaian intensif pada Rabu (5/3/2025) malam.
Saat ini, penyelidikan terus dikembangkan untuk mengungkap keterlibatan pihak lain.
“BBM yang mereka gunakan berasal dari sebuah gudang di Kelurahan Terjun, milik seseorang berinisial F. Kasus ini masih kami dalami,” tambah AKBP Taryono.
Sebagai tindak lanjut, SPBU Nagalan resmi ditutup untuk sementara waktu, guna kepentingan penyelidikan lebih lanjut. Polisi menegaskan bahwa siapa pun yang terbukti terlibat dalam praktik ilegal ini akan ditindak sesuai hukum yang berlaku.
Masyarakat diimbau untuk lebih waspada dalam membeli BBM dan segera melapor jika menemukan indikasi penyalahgunaan BBM bersubsidi. (Son)
